Polisi di Kalbar Dikerahkan Padamkan Kebakaran Hutan  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Selasa, 7 Juli 2015 13:37 WIB

TEMPO/ Wahyu Setiawan

TEMPO.CO, Pontianak - Kepolisian Daerah Kalimantan Barat punya cara mendorong jajarannya aktif terlibat menghentikan kasus kebakaran hutan di wilayahnya. Kapolda Brigadir Jenderal Polisi Arief Sulistyanto, memberi bendera berlambang api kepada Polres yang memiliki kebakaran hutan terbanyak di wilayahnya.

"Polres yang mendapatkan bendera berlambang api pada bulan depan adalah Polres yang wilayahnya memiliki titik api terbanyak," ujar Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Brigadir Jenderal Polisi Arief Sulistyanto, Selasa 7 Juli 2015, dalam analisa dan evaluasi kinerja jajaran Polres di Polda Kalbar.

Kriteria ini, kata Arief, dianggap penting karena hingga saat ini tidak ada institusi yang benar-benar bergerak untuk total mengatasi masalah kebakaran hutan dan lahan. "Kita tidak ingin permisif pada fenomena kabut asap di Kalbar. Harus ada tindakan penanggulangan dan pencegahan, sebelum penindakan," katanya.

Baca juga:
Kasus Angeline: Margriet Ditembak Saja, Lempar Tahi Ayam!
KASUS ANGELINE: Dicaci Maki Warga, Peran Margriet Dominan

Polda Kalbar berkomitmen ikut menekan jumlah kebakaran hutan dan lahan dengan membentuk Satuan Tugas Antikebakaran hutan dan lahan. Satgas dengan koordinator Direktur Pembinaan Masyarakat Polda Kalbar, Komisaris Besar Polisi Suhadi SW ini, mengedepankan Bhabinkamtibmas sebagai lini terdepan pencegahan dan penanggulangan Karhutla.

"Berdasarkan pantauan satelit NOAA, periode Januari hingga Juli tahun 2014 terdapat 1993 titik api di Kalbar. Sedangkan periode yang sama tahun ini, masih dibawah 50 titik api," tambah Dir Binmas Polda Kalbar, Kombes Pol Suhadi SW.

Sejak Senin malam, Satgas mengajak seluruh perangkat desa untuk patroli malam, melihat titik api di sekitar Kecamatan Sungai Raya dan Kecamatan Rasau Jaya di Kabupaten Kubu Raya. Pagi harinya, Bhabinkamtibmas beserta perangkat desa menggunakan mobil penerangan Polda mengimbau petani setempat untuk tidak membakar lahan saat melakukan Landak clearing.

Kalimantan Barat adalah salah satu daerah yang menjadi perhatian Presiden Joko Widodo sebagai penumpang asap di Indonesia. Dalam kunjungannya ke Kalbar Februari lalu, Jokowi mengharapkan semua daerah memicu semua elemen untuk menekan jumlah titik api akibat kebakaran hutan dan lahan. "Mekanisme sudah ada, tinggal kemauan saja. Jika berhasil akan ada reward," janji Jokowi.

ASEANTY PAHLEVI

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

11 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

19 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

44 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

47 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

49 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

49 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

49 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

49 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

54 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya