TEMPO Interaktif, Jakarta:Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat dari sekitar 1,3 juta Kartu Kompensasi BBM (KKB) yang sudah dibagikan pada tahap I dan II, terdapat 21 ribu KKB yang salah sasaran. "Salah sasaran sekitar 1,7 persen,"kata Deputi Bidang Statistik BPS, Rusman Heriawan. Sedangkan untuk kartu yang sudah dicetak yakni sekitar 15,492 juta yang meliputi penyaluran pada tahap I, II dan III salah sasaran mencapai 100 ribu kartu. Kesalahan itu, mayoritas terjadi di kota-kota besar. Karena, batasan kategori masyarakat miskin dan tidak miskin di kota-kota besar sangat tipis. "Sulit untuk memotong antara mana yang miskin dan tidak miskin di kota besar,"kata Rusman.Dari 15 kota besar, Rusman mengatakan salah sasaran pada pembagian KKB di Jakarta mencapai empat persen. Yakni dari 101 ribu kartu yang dibagikan, terdapat 5.500 kartu yang dibatalkan. Di Palembang, dari 84 ribu kartu yang dibagikan, terdapat 3.200 kartu yang dibatalkan. Pembatalan kartu juga terjadi di Makasar. Dari 104 ribu kartu yang dibagikan terdapat 428 yang dibatalkan. Sedangkan untuk DIY, dari 224 ribu kartu yang dibagikan terdapat 3.300 kartu yang dibatalkan. Pembatalan kartu cukup besar juga terjadi di Gorontalo, dari 73 ribu kartu yang dibagikan terdapat 2800 kartu yang dibatalkan.Rusman mengatakan terjadinya salah sasaran itu rata-rata disebabkan adanya persepsi yang berbeda oleh pendata saat melakukan pendataan di lapangan. Rusman juga mengakui jika terjadinya salah sasaran yang disebabkan oleh faktor kesengajaan. "Kesengajaan ada, tapi kecil prosentasenya. Dan itu tidak dalam rangka konspirasi mengambil uang negara,"katanya.Suryani Ika Sari
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
11 hari lalu
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.