Pansel KPK Ingin Ada Polisi dan Jaksa di Kursi Pimpinan  

Reporter

Editor

Febriyan

Kamis, 2 Juli 2015 19:22 WIB

Anggota Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK (Pansel Capim KPK), Meuthia Ganie Rochman, mendatangi gedung KPK, Jakarta, 30 Juni 2015. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Jakarta - Juru bicara Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Betti Alisjahbana menyatakan‎ salah satu pimpinan lembaga anti rasuah haruslah sosok yang memiliki kemampuan dan pengalaman sebagai penyelidik dan penyidik. Pansel secara gamblang menyatakan, kemampuan tersebut hanya dimiliki calon berasal dari Kepolisian dan Kejaksaan."Bisa salah satunya yang dipilih. Tapi bisa juga keduanya terpilih dari lima kursi pimpinan," kata Betti, Kamis, 2 Juli 2015.

Hingga saat ini, Pansel telah menerima 20 nama calon berlatarbelakang profesi polisi. Tujuh di antaranya adalah purnawirawan. Betti mengatakan tak ingat detil soal identitas calon dari kepolisian. Tapi dia membenarkan ada nama Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Yotje Mende dan Brigadir Jenderal Basaria Panjaitan. "Sepertinya kapolda hanya satu, saya tak ingat ada nama mantan Kapolda Riau," kata Betti menanggapi ada tidaknya nama mantan Direktur Penyidikan KPK Suaedi Husen.

Sedangkan dari kejaksaan, menurut dia, ada tiga nama yang mendaftarkan diri. Calon dari polisi dan jaksa diperkirakan akan lolos seleksi administrasi karena, kata dia, para aparat tersebut terbiasa sangat tertib dan lengkap‎.

Menurut Betti, Pansel KPK sepakat soal variasi latar belakang profesi pimpinan KPK sangat penting terutama untuk menjalin hubungan baik dalam tugas supervisi dan subkoordinasi dengan lembaga penegak hukum lainnya. Meski demikian, profesi dipastikan tak jadi acuan utama dalam seleksi Capim periode keempat ini.

Pansel, kata Betti, lebih mengutamakan variasi kemampuan dan penguasaan ilmu sebagai patokan seleksi Capim KPK. Sosok pimpinan lembaga anti rasuah nantinya tak hanya orang yang paham soal proses hukum, penyelidikan dan penyidikan semata. Tetapi juga sosok yang paham dan ahli soal ilmu perbankan, keuangan, teknologi informasi, dan terapan lainnya. "Sekarang korupsi semakin canggih, pimpinan KPK harus punya pengetahuan yang luas," kata Betti.

Pansel sendiri, menurut Betti, berusaha mengambil jarak dari polemik internal kejaksaan dan kepolisian dalam pengajuan calon. "Setelah seleksi administrasi, masyarakat bisa mengirimkan laporan kalau ada rekam jejak jelek dari calon yang lolos. Ini akan kami pertimbangkan dalam penentuan calon yang lolos seleksi makalah," kata Betti.

Selain itu, Pansel kini tengah menyiapkan sebuah Laman khusus yang akan menampung seluruh laporan masyarakat terhadap calon. Pansel juga akan mengirimkan nama Capim yang lolos ke KPK, PPATK, Kepolisian, Kejaksaan, dan BIN untuk penelusuran lebih detil.

FRANSISCO ROSARIANS‎

Berita terkait

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

8 jam lalu

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta merasa tak ada kedala menangani kasus dugaan pemerasan oleh eks Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Eks Penyidik KPK Heran Nurul Ghufron Tak Paham Soal Trading In Influence Karena Minta Kerabatnya Dimutasi

9 jam lalu

Eks Penyidik KPK Heran Nurul Ghufron Tak Paham Soal Trading In Influence Karena Minta Kerabatnya Dimutasi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pernah meminta Kementan untuk memutasi kerabat atau keluarganya dari Jakarta ke Malang. Bakal jalani sidang etik.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

11 jam lalu

Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

Dewas KPK tetap akan menggelar sidang etik terhadap Wakil Ketua Nurul Ghufron, kendati ada gugatan ke PTUN.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

14 jam lalu

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron laporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho, eks Ketua Majelis Hakim PN Jakarta Selatan. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

1 hari lalu

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho. Berikut tugas dan fungsi Dewas KPK

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

1 hari lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

1 hari lalu

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengatakan telah melaporkan dugaan pelanggaran etik anggota Dewas KPK Albertina Ho sejak bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

1 hari lalu

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengklaim informasi transaksi keuangan merupakan data pribadi yang bersifat rahasia.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

2 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya