TEMPO Interaktif, Banda Aceh:Anggota Brimob yang bertugas di Polres Jeuram, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, menembak mati seorang anggota gerakan aceh merdeka (GAM) tak bersenjata pada Rabu (12/10) sekitar pukul 21.00 WIB. GAM dan polisi menyajikan versi berbeda soal penyebab insiden itu. Komisaris Besar Joko Turrahman mengatakan, insiden itu terjadi saat sepasukan Brimob menggelar razia mencari mobil warga yang hilang dirampas di depan Polres Nagan Raya. Menurutnya, saat itu, polisi mencoba menghentikan laju sebuah mobil Suzuki Escudo yang diyakini mobil yang dicari. Saat dihentikan, kata Joko, pengemudi mobil tak mau berhenti. "Karena tak mengindahkan tembakan peringatan, polisi langsung menembak ke arah mobil," ujar Joko kepada Tempo, Kamis (13/10). Menurutnya, tindakan polisi sudah tepat. "Kami anggapitu sebagai pelaku kriminal. Tidak ada kesalahanprosedur dalam kasus ini," imbuhnya. Sementara itu, senior representative GAM, Irwandi Yusuf, menyatakan, insiden ini terjadi ketika empat anggota GAM yang sedang bepergian dengan mobil berhenti di sebuah toko telepon selular untuk membeli voucher pulsa, sekitar 100 meter dari Polres Nagan Raya. Dua turun, dua lainnya menunggu di mobil. Tak lama berselang, datang personil Brimob dengan perlakuan yang mengancam. Mencoba menghindari insidenyang membahayakan keselamatan mereka, kata Irwandi,dua anggota GAM yang berada di toko berusaha menghindar. "Brimob lalu mulai membuka tembakan," kata Irwandi. Menyaksikan hal itu, seorang anggota GAM yang beradadi mobil melompat turun dan berusaha menyelamatkandiri. Namun, Syafruddin, 32 tahun, anggota GAMlainnya yang menjadi supir tertembak ketika mencobamelarikan mobil. "Jenazahnya dibawa Palang MerahIndonesia ke Meulaboh," kata Irwandi. Sejauh ini, belum ada keterangan resmi dari timpemantau keamanan Aceh soal insiden ini. Yuswardi A. Suud