Kebakaran Hutan Riau, Satelit Pantau 59 Titik Panas

Reporter

Senin, 29 Juni 2015 12:27 WIB

Jembatan Siak III ditutupi kabut asap di Pekanbaru, Riau (13/3). Kabut asap dampak dari kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau semakin pekat, Pemerintah Provinsi Riau terus menghimbau kepada seluruh masyarakat agar mengenakan masker pelindung bila beraktivitas diluar ruangan karena kualitas udara di Pekanbaru dalam level bahaya. ANTARA/Rony Muharrman

TEMPO.CO, Pekanbaru - Satelit Tera dan Aqua memantau 129 titik panas yang diindikasikan sebagai kebakaran hutan dan lahan di Sumatera. Sebanyak 59 titik di antaranya terdapat di Riau.

"Titik panas terpantau satelit berdasarkan info cuaca terkini pukul 07.00," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru Sugarin, Senin, 29 Juni 2015.

Menurut Sugarin, titik panas terpantau hampir terjadi di semua kabupaten/kota di Riau. Adapun titik panas terbanyak terdapat di Pelalawan dengan 16 titik, kemudian Rokan Hilir 16 titik, Bengkalis 6 titik, Indragiri Hulu 5 titik, Kuantan Singingi 5 titik, Kampar 4 titik, Dumai 3 titik, Indragiri Hilir 2 titik, Rokan Hulu 1 titik, dan Siak 1 titik. "Tingkat kepercayaan di bawah 70 persen, yakni 32 titik panas," ujarnya.

Sejak sepekan terakhir, titik panas cenderung meningkat menyusul cuaca panas melanda Riau sejak awal Juni 2015. Sehari sebelumnya, terpantau 26 titik panas. Dikhawatirkan, Riau kembali dilanda kabut asap akibat sisa kebakaran hutan dan lahan.

Menurut Sugarin, secara umum, kondisi cuaca Provinsi Riau cerah berawan dengan temperatur 32,0-35,0 C. "Pergerakan angin secara umum dari arah selatan hingga barat dengan kecepatan 05-15 knot," ucapnya.

Kemunculan titik panas mulai menurunkan jarak pandang akibat embun tebal terjadi pukul 07.00 di beberapa wilayah, seperti Pekanbaru, yang jarak pandangnya menurun hingga 5 kilometer, Pelalawan 6 km, Rengat 4 km, dan Dumai 2 km.

"Alat pemantau PM 10 memperlihatkan indeks standar pencemaran udara Stamet Pekanbaru berada pada kategori sedang," tuturnya.

RIYAN NOFITRA

Berita terkait

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

41 menit lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

4 jam lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

5 jam lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

6 jam lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

6 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

12 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

19 jam lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

22 jam lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

22 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

1 hari lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya