Ekonomi Melambat, Sektor Pertanian di Jateng Justru Bertumbuh

Reporter

Selasa, 23 Juni 2015 09:09 WIB

Ilustrasi pertanian. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Semarang - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah memastikan sektor pertanian tetap tumbuh tahun ini meski secara umum ekonomi mengalami perlambatan.

“Sektor pertanian justru mengalami perbaikan pertumbuhan, bersama dengan sektor industri pengolahan,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia wilayah Jawa Tengah Iskandar Simorangkir di Semarang, Senin, 22 Juni 2015.

Survei konsumen oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia pada Mei menunjukkan inflasi mencapai 0,51 persen atau meningkat dari April yang hanya 0,17 persen. Menurut Iskandar, peningkatan inflasi akibat naiknya harga-harga komoditas yang tergabung dalam kelompok volatile foods, seperti bawang merah, cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras, dan bawang putih.

“Sektor pertanian justru mengalami perbaikan pertumbuhan, bersama dengan sektor industri pengolahan,” katanya.

Iskandar memprediksi sektor pertanian akan tumbuh pada pertengahan tahun 2015. Hal ini disebabkan perkiraan panen masa tanam II di sebagian besar wilayah Jawa Tengah. Sedangkan perlambatan justru terjadi di sektor perdagangan, pertambangan-penggalian, dan konstruksi. “Ini akibat tingginya impor antar daerah di sektor perdagangan, pertambangan-penggalian, dan sektor konstruksi.”

Deputi Direktur Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Marlison Hakim mengatakan kondisi sektor pertanian itu menjadi alasan BI mengembangkan klaster peternakan dan hortikultura untuk menjaga stabilitas nilai rupiah dan sistem keuangan.

“Selain itu, untuk efektivitas pengelolaan rupiah dan kehandalan sistem pembayaran untuk mendukung pembangunan ekonomi daerah maupun nasional yang inklusif dan berkesinambungan,” kata Marlison.

BI mengembangkan klaster sapi perah yang digabungkan dengan hortikultura di Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. Daerah itu dinilai punya potensi peternakan sapi perah dan produksi sayuran organik yang baik.

“Kelompok hortikultura itu telah punya Koperasi Mutiara Syariah yang memiliki branding produk sayur mutiara organik,” kata Marlison.

EDI FAISOL

Berita terkait

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

5 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

5 jam lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

3 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya