TEMPO.CO Denpasar - Warga Jalan Sedap Malam, Sanur, Bali, dan sekitarnya masih memenuhi halaman depan rumah Angeline. Mereka mengamati rumah itu dari sisi luar garis polisi yang masih terpasang.
Beberapa di antaranya berdoa di depan foto Angeline yang diletakkan di pinggir jalan depan rumah bercat hijau muda itu. Setelah berdoa, mereka meletakkan bunga dan sesajen berupa minuman dan makanan ringan, seperti biskuit, wafer, dan cokelat.
Salah satu pengunjung rumah Angeline, Ni Made Antari, mengatakan sengaja menempuh perjalanan satu jam dari Kabupaten Gianyar untuk mendoakan Angeline. Ia berharap kasus pembunuhan bocah berusia delapan tahun itu ini segera terungkap. "Semoga semuanya menjadi jelas," kata Antari, Senin, 22 Juni 2015.
Menurut pantauan Tempo, karangan bunga berisi ucapan belasungkawa terus berdatangan. Karangan itu memenuhi semua bagian halaman rumah. Salah satunya berasal dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi.
Di luar garis polisi, warga berkerumun hingga ke tepi jalan untuk melihat rumah Angeline. Pengendara pun memperlambat laju kendaraannya saat melewati rumah itu. Kondisi ini membuat arus lalu lintas di kawasan itu macet.
Jasad Angeline ditemukan pada 10 Juni 2015 terkubur di pekarangan rumahnya di dekat kandang ayam. Dalam kasus ini, polisi menetapkan Agustinus Tai sebagai tersangka pembunuh bocah itu. Sedangkan ibu angkat Angeline, Margriet Christina Megawe, ditetapkan sebagai tersangka penelantaran anak.