Usung Risma-Whisnu, PDIP Gagas Musyawarah Mufakat  

Reporter

Editor

Zed abidien

Rabu, 17 Juni 2015 10:10 WIB

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, menerima sajian Lontong Balap, kuliner khas Surabaya saat membuka Festival Kampung Lawas di kawasan Maspati gang 5 dan 6, Surabaya, 26 Mei 2015. Pemkot Surabaya membuat pelestarian kawasan kawasan kota tua sebagai salah satu aset wisata cagar budaya di Surabaya. FULLY SYAFI

TEMPO.CO, Surabaya - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya menggagas dukungan kepada seluruh partai politik guna mencapai musyawarah mufakat dalam mendukung calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya petahana, yaitu Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana. Gagasan itu mulai dilakukan oleh PDIP di rumah dinas Wakil Wali Kota Surabaya dengan mengumpulkan seluruh pimpinan partai politik, Selasa, 16 Juni 2015.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDIP Surabaya Whisnu Sakti Buana mengatakan berdasarkan undang-undang, calon yang harus maju dalam pemilihan Wali Kota Surabaya harus dua pasangan. Namun, apabila menganut pada demokrasi Pancasila, pelaksanaan pilwali itu bisa berazaskan musyawarah mufakat.

“Pancasila merupakan dasar hukum dan tata peraturan perundangan tertinggi, sehingga sangat dimungkinkan musyawarah mufakat,” kata Whisnu kepada wartawan usai pertemuan dengan pimpinan parpol.

Menurut Whisnu, apabila musyawarah mufakat itu bisa ditempuh, tidak ada alasan untuk menggunakan voting yang menghabiskan banyak biaya. Di Surabaya, apabila musyawarah mufakat itu dilakukan, maka Pemerintah Kota Surabaya otomatis menghemat Rp 89 miliar. “Dana itu kan lebih baik digunakan untuk program pembangunan yang bermanfaat dan dapat dirasakan oleh masyarakat luas,” kata dia.

Musyawarah mufakat itu, kata dia, bukan berarti partai politik lainnya takut untuk bersaing dengan calon ipetahana yang diusung oleh PDIP, tapi lebih menunjukkan supremasi partai politik yang menjadi tonggak tegaknya demokrasi di Indonesia ini. “Musyawarah mufakat ini bukan urusan partai politik lain takut atau PDIP lebih baik, tapi lebih pada supremasi parpol,” kata dia.

Namun begitu, gagasan musyawarah mufakat itu masih sebatas ide yang baru dimunculkan ke permukaan oleh PDIP. Sementara keputusan dan tindak lanjutnya diserahkan sepenuhnya kepada partai politik masing-masing. "Semua partai mengapresiasi dan mereka akan membawa gagasan itu ke Dewan Pimpinan Pusat, baru bisa diputuskan," kata Whisnu.

Apabila gagasan itu disepakati, kata dia, pihaknya siap mengajukan uji materi peraturan yang mewajibkan dua pasangan calon itu ke Mahkamah konstitusi. Alasannya, apabila nanti memaksakan dua pasangan calon, maka akan semakin lucu dan itu tidak penting. “Kalau memang diperlukan uji materi, kami siap. Tapi itu masih jauh,” kata dia.

Adapun parpol yang hadir dalam pertemuan kemarin adalah Partai Gerindra, PKS, Partai Demokrat, PKB, PAN, Partai Nasdem, Hanura, serta Partai Golkar. Sementara PPP tidak ada dalam forum itu.

MOHAMMAD SYARRAFAH




Berita terkait

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

11 jam lalu

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

Baca Selengkapnya

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

1 hari lalu

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

Emil Dardak berpeluang kuat kembali menjadi pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

1 hari lalu

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

Politikus sejumlah partai politik angkat bicara soal cawagub pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Siapa orangnya?

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Khofifah Jelang Pilkada Jawa Timur terkait Peluang dan Calon Lawan

3 hari lalu

Serba-serbi Khofifah Jelang Pilkada Jawa Timur terkait Peluang dan Calon Lawan

Khofifah dinilai menjadi calon gubernur terkuat pada Pilkada Jatim 2024. PKB dan PPP tengah menyiapkan lawan.

Baca Selengkapnya

Soal Calon yang Diusung PKB di Pilkada Jawa Timur, Cak Imin: Masih Rahasia, Kalau Ketahuan Khofifah Bahaya

3 hari lalu

Soal Calon yang Diusung PKB di Pilkada Jawa Timur, Cak Imin: Masih Rahasia, Kalau Ketahuan Khofifah Bahaya

PKB masih merahasiakan calon gubernur yang akan mereka dukung di Pilkada Jawa Timur pada November 2024.

Baca Selengkapnya

PKB dan PPP Siapkan Lawan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

3 hari lalu

PKB dan PPP Siapkan Lawan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

PKB dan PPP siap untuk berkoalisi di Pilkada Jawa Timur. Kedua partai siap menghadirkan figur untuk melawan Khofifah Indar Parawansa.

Baca Selengkapnya

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

6 hari lalu

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

6 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

13 hari lalu

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

13 hari lalu

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?

Baca Selengkapnya