TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan ingin ditemui oleh pemilik Uber Taxi untuk membicarakan kelanjutan bisnisnya di Kota Bandung. Menurut Ridwan Kamil, masyarakat Bandung merespons baik kehadiran taksi ini.
"Pada prinsipnya, selama taksi ini sesuai aturan, pasti akan saya dukung. Silakan temui saya, dan presentasi di depan saya," kata Ridwan Kamil saat ditemui usai mengunjungi peluncuran buku Jejak Soekarno di Bandung (1921-1934), di Gedung Indonesia Menggugat, Jalan Perintis Kemerdekaan, Bandung, Senin, 15 Juni 2015. Ridwan Kamil menyukai taksi ini karena pelayanannya yang professional.
Menurut hasil penelusuran Ridwan Kamil, Taksi Uber memiliki aturan yang berbeda di setiap negara. Perusahaan ini menyesuaikan pelayannya dengan kondisi sosial lokasi operasional taksi. "Peraturan Uber Taxi di Prancis, Amerika, dan Cina berbeda-beda. Jadi kayaknya dia harus beradaptasi dulu di tempat baru seperti Bandung," kata Ridwan Kamil.
Dia menjelaskan, di Jakarta, Taksi Uber belum sempat beradaptasi dengan lingkungannya. Adaptasi yang mereka lakukan terhenti setelah perusahaan ini digugat karena tak berizin.
Ridwan Kamil pada Maret lalu menyimpulkan terdapat empat pelanggaran yang kerap dilakukan para pengusaha taksi. Antara lain, maraknya taksi tanpa argo di Bandung, beroperasi tanpa penyejuk ruangan, mengetem sembarangan, dan persaingan antar-pengusaha taksi yang tak sehat.
Ridwan Kamil sudah menegur para pengusaha menerapkan sistem pembebasan ongkos kepada penumpang jika sopir taksi beroperasi tanpa argo. Tiga bulan lalu, melalui akun Twitter-nya, Ridwan Kamil pun mengirimkan kritik kepada sebuah perusahaan taksi. Sebab, ia menemukan taksi dari perusahaan tersebut mengetem di bawah rambu larangan parkir di Jalan Pasteur, Bandung. Taksi yang mengetem itu membuat macet pintu masuk Bandung arah Jakarta.
Selain itu, Ridwan Kamil pun kecewa setelah menemukan praktek monopoli bisnis yang dilakukan pengelola taksi di Bandara Husein Sastranegara. Di lokasi tersebut, ada taksi yang memonopoli penumpang dengan melarang taksi lain mengetem di Bandara.
Sebelumnya, Uber Taxi dinilai menarik perhatian warga Bandung. Dodi L., seorang supir Uber Taxi di Bandung mengaku dapat mengangkut 10 orang penumpang setiap harinya.
“Kebanyakan dari kami mengangkut para wisatawan. Kami juga sudah dilatih pakai bahasa Inggris, jadi enggak kaku lagi menghadapi turis asing,” kata dia, saat Tempo menaiki taksi tersebut, Kamis, 11 Juni 2015.
Menurut pantauan Tempo, Uber Taxi di Bandung menggunakan Toyota Avanza dengan plat nomor hitam. Kelas Avanza yang mereka gunakan, kata Dodi, harus dengan spesifikasi yang ditentukan Uber. Di antaranya, memiliki sistem kantung udara untuk meminimalisir akibat kecelakaan.
Spesifikasi lainnya, Uber Taxi tak menggunakan kendaraan di bawah tahun 2011. Hal tersebut dilakukan untuk menjawab permintaan penumpang akan moda transportasi yang layak. Taksi ini sudah beroperasi di Bandung selama tiga pekan.
Setiap mobil dilengkapi dengan alat pelacak lokasi (GPS) yang ditanamkan dalam aplikasi ponsel. Sehingga supir Uber Taxi tak akan tersesat dalam mengantarkan penumpang.
Adapun warga Bandung, ujar dia, menyukai moda transportasi ini karena dapat mengangkut penumpang dengan kapasitas besar. Menurut Dodi, dirinya diperkenankan untuk mengangkut sampai tujuh orang penumpang sekaligus.
PERSIANA GALIH
Berita terkait
Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap
12 hari lalu
Bandara Sam Ratulangi di Manado masih ditutup imbas erupsi Gunung Ruang. Semua penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan.
Baca SelengkapnyaArus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta
16 hari lalu
Kemenhub menyatakan pergerakan penumpang angkutan umum pada arus balik dan hari pertama kerja usai libur Lebaran masih tinggi.
Baca SelengkapnyaHasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi
18 hari lalu
Salah satu poin yang membuat masyarakat meminati travel gelap adalah layanan door to door.
Baca SelengkapnyaTravel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi
18 hari lalu
Mobil berpelat hitam yang diduga dioperasikan sebagai angkutan umum ilegal atau travel gelap masih dengan mudah ditemui di kawasan Cawang UKI
Baca SelengkapnyaPengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang
25 hari lalu
Kemenhub mencatat pengguna angkutan umum sudah mencapai 1.181.705 orang selama H-3 Lebaran, atau Minggu, 7 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaSatu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen
27 hari lalu
Satu juta lebih pemudik menggunakan angkutan umum hingga Jumat, 5 April. Naik 26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Baca SelengkapnyaJerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem
40 hari lalu
Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas
5 Maret 2024
Polda Metro Jaya berharap masyarakat akan lebih sadar dan patuh terhadap aturan lalu lintas.
Baca SelengkapnyaKondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat
6 Januari 2024
Mereka melakukan perjalanan melalui Eropa, Kazakhstan, Cina, Laos, Thailand dan Indonesia, lalu mencapai Dili, Timor Leste tanpa naik pesawat.
Baca SelengkapnyaAngkutan Umum di Bandung Barat Dicek Kelaikannya Jelang Tahun Baru
28 Desember 2023
Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat menggelar pengecekan kelaikan angkutan umum jelang Tahun Baru 2024.
Baca Selengkapnya