80 Persen Nelayan Maluku Utara Hidup Miskin

Reporter

Jumat, 12 Juni 2015 08:21 WIB

Nelayan berada di atas perahunya saat melaut di sekitar perairan pantai utara, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (3/4). ANTARA/Dedhez Anggara

TEMPO.CO, Ternate -- Dinas Perikanan dan Kelautan Maluku Utara memprediksi 80 persen nelayan lokal masih hidup di bawah garis kemiskinan. Asumsi itu didasarkan pada hasil monitoring lapangan pada tahun lalu.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Maluku Utara Buyung Rajilun mengatakan, kelompok nelayan di Maluku Utara yang masih hidup amat miskin ini mengantungkan hidupnya pada alat tangkap milik nelayan lain. Sesuai hasil monitoring di lapangan 20 persen nelayan yang hidup mapan merupakan kelompok yang sudah melakukan usaha untuk komoditas ikan bernilai ekonomis tinggi seperti tuna, cakalang, kerapu dan rumput laut.

"Pendapatan rata-rata kelompok nelayan ini setiap bulan antara Rp 3-4 juta rupiah per bulan. Karenanya jika dibandingkan dengan nelayan pada komoditas lain, kelompok nelayan ini lebih lebih sejahtera,"kata Buyung kepada Tempo Jumat 12 Juni 2015.

Menurut Buyung, dari indeks tingkat kesejahteraan nelayan Maluku Utara tahun 2014 yang diukur dari nilai tukar nelayan (NTN) diketahui nilai tukar nelayan Maluku Utara masih pada skala 100,27. Hal itu menunjukan bahwa capaian kesejahteraan nelayan masih belum mencukupi atau dibawah rata-rata.

"Seharusnya nilai tukar nelayan di atas 100, jika nilai tukar nelayan Maluku Utara masih mencapai angka 100 itu menggambarkan rata-rata pendapatan nelayan sama dengan biaya yang dikeluarkan untuk beban operasional penangkapan," ujar Buyung.

Dari skala 100,27, kelebihan yang menjadi pendapatan nelayan Maluku Utara 0,27. Dengan demikian angka itu jelas memperlihatkan pendapatan nelayan Maluku Utara rata-rata hanya mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup keseharian seperti biaya makan keluarga.

Buyung, menjelaskan, kondisi kecilnya nilai tukar nelayan di Maluku Utara umumnya dikarenakan faktor tingginya bahan kebutuhan pokok, harga bahan bakar minyak, dan kurang dukungan pasar serta sarana infastruktur perikanan.

Oleh sebab itu, pemerintah provinsi Maluku Utara mendorong peningkatan kapasitas usaha serta restrukturisasi usaha perikanan diarahkan pada kegiatan usaha perikanan bernilai ekonomi tinggi.

"Upaya ini kami lakukan dengan cara melakukan pembinaan tentang cara penanganan ikan dengan baik serta cara budidaya ikan yang lebih baik. Harapan kami langkah ini bisa mendorong nelayan Maluku Utara hidup layak

BUDHY NURGIANTO

Berita terkait

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

8 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

11 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

11 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

15 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

16 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

22 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

26 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

34 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

44 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

46 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya