Jateng Belum Berhasil Damaikan Kisruh di Kota Tegal  

Reporter

Minggu, 7 Juni 2015 13:48 WIB

Gerakan Masyarakat dan Mahasiswa Peduli Untuk Rakyat Tegal (Gempur) berunjuk rasa di Balai Kota Tegal, 7 April 2015. Mahasiswa mendesak Wali Kota Tegal, Siti Masitha Soeparno mundur dari jabatannya, karena dalam satu tahun kepemimpinannya belum terlihat adanya upaya memperjuangkan kesejahteraan masyarakat. Tempo/DINDA LEO LISTY

TEMPO.CO, Semarang - Upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendamaikan kisruh di Pemerintah Kota Tegal belum berhasil. Dalam beberapa bulan terakhir, situasi pemerintahan kota itu tidak kondusif, karena ada konflik yang melibatkan tiga pihak, yakni Wali Kota Siti Masitha Soeparno, Wakil Wali Kota Nur Sholeh, dan sejumlah PNS yang dibebastugaskan.
“Sekarang kondisinya belum banyak beranjak. Sudah bagus belum, tapi menjadi lebih jelek juga tidak,” kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko kepada Tempo di Semarang, Ahad, 7 Juni 2015.

Heru adalah wakil dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang ditugasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendamaikan tiga pihak yang berkonflik. Heru beberapa kali menggelar pertemuan dengan Wali Kota, Wakil Wali Kota, dan sejumlah pejabat Kota Tegal yang dibebastugaskan. Tapi upaya mendamaikan belum berhasil.

Sebagai Wakil Gubernur Jawa Tengah, Heru mengaku hanya bisa memberikan motivasi dan dorongan agar semua pihak bisa menahan diri, supaya konflik tidak berlarut-larut. Selain itu, Heru sudah sering berupaya memfasilitasi dan intermediasi pihak yang berkonflik. Tapi, ucap Heru, hasilnya belum maksimal. “Semua berpulang pada pelaku di sana (di Pemkot Tegal),” ujarnya.

Heru menilai belum berdamainya mereka karena satu dengan yang lain sudah sangat sulit menjalin komunikasi. Heru menceritakan, ketiga pihak masih sulit diajak bicara secara bersama-sama. Dalam acara seremonial, mungkin saja mereka mau. Namun, setelah itu, mereka akan bersikap lain lagi. “Situasi sekarang istilahnya adalah isin (malu) mundur,” tutur Heru.

Karena pendekatan kekeluargaan dan perdamaian sulit diwujudkan, Pemprov Jawa Tengah memfasilitasi dengan menggunakan model aturan perundang-undangan yang ketat.

Satu di antaranya menggunakan Undang-Undang Aparatur Sipil Negeri. Misalnya, apakah langkah Wali Kota Tegal memberhentikan para kepala dinas sudah sesuai dengan aturan atau belum. Di sisi lain, apakah patut jika para pegawai negeri sipil ikut menggelar demo terhadap Wali Kota. “Jadi penyelesaian di Pemkot Tegal masih butuh proses,” katanya.

Hubungan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tegal sesungguhnya sudah renggang sejak pelantikan pada 23 Maret 2014. Namun puncaknya baru terjadi sekitar tiga bulan lalu. Sengketa biaya politik untuk menang dalam pemilihan Wali Kota Tegal 2013 diduga sebagai salah satu pemicunya.

Kisruh semakin melebar karena Wali Kota Siti juga membebastugaskan belasan kepala dinas. Akibatnya, para PNS beberapa kali menggelar unjuk rasa menolak kepemimpinan Siti.

ROFIUDDIN

Berita terkait

Jawaban Puan Maharani soal Pertemuan dengan Prabowo Usai Lebaran: Insya Allah

23 hari lalu

Jawaban Puan Maharani soal Pertemuan dengan Prabowo Usai Lebaran: Insya Allah

Puan Maharani memberikan sinyal pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus calon presiden terpilih Prabowo Subianto usai lebaran.

Baca Selengkapnya

Wacana Pertemuan Prabowo dan Puan Maharani, Gerindra Maunya Sebelum Lebaran

23 hari lalu

Wacana Pertemuan Prabowo dan Puan Maharani, Gerindra Maunya Sebelum Lebaran

Partai Gerindra berharap pertemuan Prabowo dan Puan bisa segera teralisasi.

Baca Selengkapnya

Menjelang Pemilu, Elite Politik Diminta Tak Saling Tuding

24 Juni 2018

Menjelang Pemilu, Elite Politik Diminta Tak Saling Tuding

KIPP menyebutkan para elite politik seharusnya membeberkan hal-hal yang sifatnya faktual menjelang pemilu.

Baca Selengkapnya

Puan Minta Para Mantan Presiden: Jauh di Mata Dekat di Hati

18 Agustus 2017

Puan Minta Para Mantan Presiden: Jauh di Mata Dekat di Hati

Puan Maharani meminta para mantan Presiden Indonesia dan inkumben untuk tetap menjaga hubungan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Diplomasi Meja Makan Jokowi dan Mantan Presiden di Istana

18 Agustus 2017

Cerita Diplomasi Meja Makan Jokowi dan Mantan Presiden di Istana

Diplomasi meja makan kembali sukses membantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan para mantan Presiden RI di upacara HUT Kemerdekaan ke 72.

Baca Selengkapnya

SBY Bertemu Mega di Istana, Pratikno: Tidak Ada Upaya Khusus

18 Agustus 2017

SBY Bertemu Mega di Istana, Pratikno: Tidak Ada Upaya Khusus

Pratikno menuturkan bahwa mengundang para mantan Presiden RI pada upacara Detik-detik Proklamasi merupakan bagian dari SOP.

Baca Selengkapnya

SBY Bertemu Mega, Ketua MPR Zulkifli Hasan: Alhamdulillah  

18 Agustus 2017

SBY Bertemu Mega, Ketua MPR Zulkifli Hasan: Alhamdulillah  

Ihwal pertemuan SBY dan Megawati di Istana dalam HUT ke-72 RI, Ketua MPR ZUlkifli Hasan mengatakan, "Alhamdulillah."

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla: Kehadiran SBY di HUT RI di Istana Tenangkan Politik

18 Agustus 2017

Jusuf Kalla: Kehadiran SBY di HUT RI di Istana Tenangkan Politik

Wakil Presiden Jusuf Kalla merespons positif kehadiran Susilo Bambang Yudhoyo (SBY) pada HUT RI ke-72 di Istana Merdeka pada Kamis kemarin.

Baca Selengkapnya

Partai Nasdem: Pidato Viktor Laiskodat Telah Diedit  

7 Agustus 2017

Partai Nasdem: Pidato Viktor Laiskodat Telah Diedit  

Partai NasDem menegaskan bahwa rekaman pidato Viktor Laiskodat, yan menimbulkan kontroversi, telah diedit.

Baca Selengkapnya

NasDem Klarifikasi Pidato Viktor Laiskodat, Fadli Zon Merespons  

7 Agustus 2017

NasDem Klarifikasi Pidato Viktor Laiskodat, Fadli Zon Merespons  

Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mempertanyakan sikap NasDem yang membela kadernya, Viktor Laiskodat yang dianggap menyebarkan ujaran kebencian.

Baca Selengkapnya