Jual-Beli Skripsi: Cara Kampus Deteksi Skripsi Jiplakan (3)

Reporter

Minggu, 7 Juni 2015 05:10 WIB

Ilustrasi wisuda. TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO , Yogyakarta: Beragam cara dilakukan otoritas kampus untuk mendeteksi apakah skripsi mahasiswanya hasil pemikiran sendiri atau plagiat. “Jika ada kesamaan di atas 15 persen dengan karya orang lain, maka itu sudah termasuk dalam tindakan plagiat,” kata Wakil Rektor III Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Siti Ruhaini Dzuhayatin, kepada Tempo, akhir Mei lalu.



Menurut dia, praktek jual-beli skripsi yang menjamur dengan label bimbingan dan olah data bisa dikategorikan perbuatan kriminal. “Karena masuk dalam kejahatan intelektual,” kata dia.



Pihak kampus, kata Siti, masih kesulitan mengetahui hasil karya mahasiswanya otentik atau jiplakan. Cara paling efektif mendeteksi karya mahasiswa adalah dengan membandingkan kesamaan di atas 15 persen dengan karya orang lain.



Saat ini di UIN ada dua pendapat tentang skripsi. Di beberapa fakultas yang mengedepankan intelektualitas, pembuatan skripsi masih menjadi kewajiban. “Sedangkan untuk fakultas teknik, skripsi bisa dialihkan dengan pembuatan proyek,” kata Siti.



Kesulitan mengetahui skripsi mahasiswa hasil karya sendiri atau jiplakan juga diakui Rektor UPN Veteran Yogyakarta, Sari Bahagiarti. “Yang bisa dideteksi, jika skripsi tersebut hasil plagiat atau penjiplakan skripsi orang lain,” ujarnya kepada Tempo.



Advertising
Advertising

Untuk mengetahui skripsi hasil orisinal mahasiswa atau bukan, Sari punya beberapa cara. Salah satunya, jika skripsi yang disusun biro jasa hanya merombak hasil skripsi orang lain, itu sudah masuk kategori plagiat. “Mahasiswa bisa dikenai sanksi akademik. Gelarnya bisa dicabut,” kata dia.



Bimbingan Rutin



Langkah lain untuk mencegah munculnya skripsi instan dari biro jasa, dia mewajibkan seluruh dosen pembimbing melakukan tatap muka dengan mahasiswa. “Harus beberapa kali tatap muka sebelum skripsi diujikan,” ujar Sari. Bimbingan rutin melalui bertemu langsung dinilai bisa meminimalkan tindakan mahasiswa membeli skripsi.



Pertemuan antara dosen pembimbing dan mahasiswa untuk mencegah praktek jual-beli skripsi tak menjadi budaya juga diungkapkan pengamat pendidikan dari Taman Siswa Yogyakarta, Darmaningtyas. Dia menyarankan agar dosen pembimbing teliti dan mengetahui cara berpikir mahasiswa. Melalui cara ini, kata dia, dosen akan mengetahui apakah skripsi yang dibuat mahasiswa orisinal atau hasil biro jasa.



Menurut Darmaningtyas, praktek jual-beli skripsi sudah ada sejak awal 1980-an. Bahkan ketika itu sempat muncul wacana penghapusan kewajiban membuat skripsi. “Wacana muncul karena ditemukan kasus jual-beli skripsi,” ujarnya kepada Tempo, awal pekan ini.



ALI NY | VENANTIA MELINDA



Berita terkait

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

1 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

2 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

3 hari lalu

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

Berminat menjadi sarjana hukum, tentu saja harus kuliah di fakultas hukum. Berikut yang perlu disiapkan calon mahasiswa hukum.

Baca Selengkapnya

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

11 hari lalu

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

QS World University Rankings atau QS WUR by Subject 2024 kembali menghadirkan daftar kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.

Baca Selengkapnya

10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas

17 hari lalu

10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas

Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) mengumumkan 10 program studi paling ketat dalam SNBP) 2024. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Unika Santo Thomas Sumatera Utara Nyatakan Sihol Situngkir Tersangka TPPO Tak Lagi Jabat Rektor Sejak 2022

29 hari lalu

Unika Santo Thomas Sumatera Utara Nyatakan Sihol Situngkir Tersangka TPPO Tak Lagi Jabat Rektor Sejak 2022

"Bapak Sihol Situngkir sudah tidak menjabat lagi sebagai rektor di Unika Santo Thomas," kata Maidin,

Baca Selengkapnya

Ribuan Mahasiswa jadi Korban TPPO Berkedok Magang Ferienjob Jerman, Pakar: Kampus Tak Hati-Hati

30 hari lalu

Ribuan Mahasiswa jadi Korban TPPO Berkedok Magang Ferienjob Jerman, Pakar: Kampus Tak Hati-Hati

Pakar pendidikan menilai ribuan mahasiswa bisa menjadi korban TPPO berkedok magang ferienjob karena kesalahan kampus

Baca Selengkapnya

Ini Daftar Perguruan Tinggi yang Diduga Terlibat TPPO Berkedok Magang lewat Ferienjob di Jerman

31 hari lalu

Ini Daftar Perguruan Tinggi yang Diduga Terlibat TPPO Berkedok Magang lewat Ferienjob di Jerman

Ada sekitar 41 perguruan tinggi di Indonesia yang tercatat mengirimkan sejumlah mahasiswanya dalam program magang mahasiswa ke Jerman pada 2023.

Baca Selengkapnya

Korban Dugaan TPPO Mahasiswa Indonesia Magang di Jerman Disebut Banyak yang Belum Buka Suara

34 hari lalu

Korban Dugaan TPPO Mahasiswa Indonesia Magang di Jerman Disebut Banyak yang Belum Buka Suara

Direktur Beranda Perempuan Indonesia, Zubaedah, menyakini masih ada banyak penyintas dugaan TPPO bermodus mahasiswa magang di Jerman.

Baca Selengkapnya

Peran 5 Tersangka Perdagangan Orang Berkedok Magang Mahasiswa di Jerman, Ada dari Pihak Universitas

37 hari lalu

Peran 5 Tersangka Perdagangan Orang Berkedok Magang Mahasiswa di Jerman, Ada dari Pihak Universitas

Bareskrim mengungkap kasus TPPO atau perdagangan orang berkedok magang ke Jerman yang melibatkan 33 universitas dan diikuti ribuan mahasiswa.

Baca Selengkapnya