TEMPO.CO, Surabaya - Tugas akhir skripsi dinilai masih diperlukan sebagai syarat kelulusan mahasiswa tingkat strata 1 (S-1). Bahkan wacana penerapan aturan bahwa tugas akhir skripsi menjadi sebuah pilihan atau opsional dipandang tak cocok bagi kampus teknik.
“Kami akan tetap mewajibkan adanya skripsi. Karena kami kampus teknik, sehingga kami ingin mahasiswa menghasilkan karya nyata,” kata Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Joni Hermana kepada Tempo, Jumat, 29 Mei 2015.
Tugas akhir skripsi, kata Joni, merupakan karya nyata yang dihasilkan mahasiswa teknik. Dari sana, ITS melihat bagaimana mahasiswa dapat merangkum semua ilmu yang diperoleh selama kuliah. “Jadi itu sebetulnya lebih ke arah bukti bahwa mahasiswa layak jadi sarjana dari sisi kompetensi melalui mata kuliah yang telah ditempuh,” ujarnya.
Selain itu, penulisan tugas akhir dipandang sebagai bagian dari melatih mahasiswa menjadi seorang ilmuwan. Joni pun mengaku sudah mengetahui bahwa beberapa universitas menerapkan sistem opsional tersebut, salah satunya Universitas Indonesia. “Silakan kalau universitas. Mungkin mereka ingin mahasiswanya lebih cepat diserap lapangan pekerjaan,” tuturnya.
Namun pihaknya menyatakan akan mempertimbangkan perkembangan wacana penghapusan penulisan skripsi sebagai syarat kelulusan. Joni juga siap menerima saran maupun masukan dari jurusan-jurusan yang dinaunginya. “Kita lihat perkembangannya di masing-masing jurusan, apakah ada alternatif lebih baik selain skripsi,” ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir berencana menerapkan aturan bahwa tugas akhir skripsi untuk mahasiswa setingkat S-1 menjadi sebuah pilihan atau opsional. Skripsi bisa diganti dengan pembuatan laporan tentang pembelajaran mandiri dalam bentuk karya tulis yang bersifat opsional.
Ia mengungkapkan peraturan itu sebenarnya sudah diterapkan sejak 2000, tapi beberapa kampus masih mewajibkan skripsi. Menurut dia, kewajiban itu memicu kecurangan-kecurangan di kalangan perguruan tinggi. Salah satunya berupa pembuatan ijazah palsu.
ARTIKA RACHMI FARMITA
Berita terkait
Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia
7 jam lalu
Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.
Baca SelengkapnyaDemo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?
19 jam lalu
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina
Baca SelengkapnyaPolisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina
20 jam lalu
Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina
Baca SelengkapnyaUniversitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel
1 hari lalu
Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.
Baca SelengkapnyaBrown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel
1 hari lalu
Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.
Baca SelengkapnyaUSAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus
7 hari lalu
Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah
Baca SelengkapnyaPolisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po
8 hari lalu
Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaMau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?
9 hari lalu
Berminat menjadi sarjana hukum, tentu saja harus kuliah di fakultas hukum. Berikut yang perlu disiapkan calon mahasiswa hukum.
Baca Selengkapnya5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024
17 hari lalu
QS World University Rankings atau QS WUR by Subject 2024 kembali menghadirkan daftar kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.
Baca Selengkapnya10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas
23 hari lalu
Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) mengumumkan 10 program studi paling ketat dalam SNBP) 2024. Apa saja?
Baca Selengkapnya