TEMPO.CO , Semarang:Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Tengah Prasetyo Budie Yuwono menyatakan siap mengeluarkan kebijakan hemat air bila ada rekomendasi ancaman El Nino. Komentar Prasetyo itu terkait dengan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah yang menilai ada ancaman El Nino atau gejala kekeringan memanasnya suhu air permukaan laut Pasifik hingga mendekati akhir tahun 2016 mendatang.
“Kami siap keluarkan pola operasional waduk tipe C atau tipe kering dan hemat,” kata Prasetyo, Kamis 28 Mei 2015.
Langkah itu sebagai antisipasi kekeringan yang mengancam Jawa Tengah. “Agar kebutuhan air bisa terpenuhi,” Prasetyo menambahkan.
Prasetyo juga mengimbau agar petani dan masyarakat Jateng melakukan pola hidup hemat air dengan cara mematuhi pola tanam dan menaati kesepakatan tata alokasi air waduk. Tercatat saat ini persediaan air waduk di Jawa Tengah masih tersedia di atas rencana. Kondisi itu tak menutup kemungkinan akan dilakukan penghematan bila El Nino benar-benar mengancam Jawa Tengah.
“Laporan air di 38 waduk pada pekan kedua bulan Mei masih di atas rencana, tapi kami siap menghemat bila kondisi darurat,” kata Prasetyo.
Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah memperkirakan adanya ancaman El Nino di wilayah Jawa Tengah hingga tahun 2016 mendatang. Gejala alam oleh memanasnya suhu air permukaan laut Pasifik yang menimbulkan curah hujan Indonesia rendah itu akan menambah musim kemarau semakin panjang.
“Ini akan menimbulkan datangnya musim hujan di Jawa Tengah akan molor,” kata Kepala Bidang Data dan Informasi, BMKG Jateng, Reni Kraningtyas.
Menurut Reni, El Nino yang terjadi akan terjadi hingga tahun 2016. Kondisi itu menimbulkan awal musim hujan molor, dari biasanya yang terjadi pada bulan Oktober 2016. “Kemungkinan musim hujan akan mundur hingga bulan November,” kata Reni.
Meski menyebutkan sebagai ancaman, kategori El Nino yang terjadi itu dalam kategori lemah. Menurut Reni, gejala alam itu akan mengganggu sektor pertanian bila tak diimbangi dengan persediaan air bendungan yang mencukupi.
Ia memperkirakan daerah yang paling kena efek El Nino di Jawa Tengah adalah sepanjang pesisir, di antaranya Rembang, Pemalang, Kendal, Batang, Semarang dan sebagian Sragen. “Ini karena udara di laut Pasifik masih rendah sehingga uap air laut jawa bergerak ke sana. Efeknya Jawa sulit hujan,” katanya.
EDI FAISOL
Berita terkait
Antisipasi Efek Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, BRIN Gelar Operasi TMC
24 Februari 2023
BRIN dan BMKG menggelar Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Tengah untuk mengantisipasi efek Cuaca Ekstrem.
Baca SelengkapnyaRI Pimpin 80 Menteri Dunia Bahas Air dan Sanitasi, Bappenas Sebut 3 Krisis
12 Mei 2022
Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Sector Ministers Meeting (SMM) air dan sanitasi 2022 yang akan dilaksanakan pada 18-19 Mei 2022 di Jakarta.
Baca SelengkapnyaEkspor Naik, Pemprov Jateng Catat Surplus Perdagangan
2 November 2021
Data ekspor Jateng mengalami surplus yang paling tinggi selama 3 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaPemuda Seluruh Indonesia Ikuti Peringatan Sumpah Pemuda di Semarang
28 Oktober 2021
Dengan kondisi turbulensi akibat pandemi, anak muda dituntut berkontribusi untuk membantu kebangkitan bangsa.
Baca SelengkapnyaBelajar Tangani Terorisme, Ganjar Nonton Film The Mentors
26 Oktober 2021
Sekolah juga harus jadi sasaran pemahaman, sebab dinilai menjadi tempat yang subur untuk berkembangnya terorisme.
Baca SelengkapnyaPemprov Jateng Raih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2021
26 Oktober 2021
Keterbukaan informasi publik ini tak sekadar hak namun juga bisa dijadikan pedoman.
Baca SelengkapnyaDi Hari Santri, Ganjar dan ASN Jateng Berpakaian Ala Santri
22 Oktober 2021
Kepada para santri di seluruh Indonesia, Ganjar berharap santri makin adaptif dan selalu memberikan inspirasi.
Baca SelengkapnyaAnggota DPRD Jateng Sarungan di Hari Santri
22 Oktober 2021
Spirit perjuangan para ulama dan santri menjadi semangat pengingat untuk menghormati para guru dan kiai.
Baca SelengkapnyaJateng Kembali Raih Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya
14 Oktober 2021
Jateng menjadi yang terbaik karena mendapatkan penghargaan kategori Mentor, penghargaan tertinggi dalam kategori Anugerah Parahita Ekapraya.
Baca SelengkapnyaGanjar Bentuk Satgas Khusus Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
8 Oktober 2021
Ketua Satgas Khusus Sekda Jateng, Sumarno, akan bekerja menyelesaikan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Brebes, Banyumas, Pemalang, Banjarnegara dan Kebumen.
Baca Selengkapnya