TEMPO Interaktif, Jakarta:Teddy Uban mengakui bahwa aksi kekerasan yang melukai wartawan Tempo Abdul Manan dilakukannya dengan menepis kotak tisu dari kayu yang ada di atas meja. Bukan dengan melemparkannya. Itu sudah saya akui kepada polisi, kata Teddy yang dijumpai di halaman Mapolres Jakarta Pusat, Selasa sore (18/3) usai menjalani pemeriksaan Jamaluddin Lamanda, kuasa hukum Teddy Uban, juga membantah bahwa kliennya telah melakukan pelemparan terhadap wartawan Tempo. Menurut dia, dengan menepis kotak tisu itu maka bisa meluncur di atas meja. Ketika ditanya mengapa bisa melukai kepala Abdul Manan, ia mengatakan, Tidak ada yang sampai di kepala. Pokoknya tidak ada hal seperti itu yang dikatakan klien saya dalam pemeriksaan tadi. Teddy kembali dipanggil sebagai saksi atas kasus rekannya, David alias A Miauw setelah pemeriksaan sebagai tersangka Senin lalu. Ia mengaku tidak terjadi pemukulan terhadap pihak Tempo dalam pemeriksaan itu. Saya nggak tahu kejadian (pemukulan) di ruang Kasat Serse. Saya tidak lihat pemukulan. Ya, Begitu saja. Memang tidak ada, tegas Teddy yang kemudian bergegas masuk ke mobil Kijang miliknya. Dalam pemeriksaan itu, pihak penyidik menurutnya hanya mengajukan satu pertanyaan saja seputar kejadian di ruang Kasatserse Polres Jakarta Pusat pada saat negosiasi antara Pemimpin Redaksi Tempo Bambang Harymurti dan pendukung Tomy Winata, Sabtu (8/3). Sedangkan menurut Jamaluddin, polisi mengajukan sebanyak 10 buah pertanyaan terhadap kliennya. Pemeriksaan dimulai sekitar pukul 14.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 17.00. Kasus aksi demonstrasi para pendukung Tomy Winata ke kantor MBM TEMPO, menurut pengakuan Ahmad Taufik menyebabkan terjadinya tindak kekerasan. Dalam kronologi peristiwa itu, ia mengatakan terjadi pemukulan terhadap Bambang Harymurti, Karaniya Dharmasaputra dan dirinya. Selain itu seorang wartawan lain cedera akibat pelemparan yang dilakukan Teddy Uban. (Edy Can-Tempo News Room)