Ibunda Angeline Histeris Saat Didatangi Komnas Anak
Editor
Setiawan Adiwijaya
Senin, 25 Mei 2015 07:15 WIB
TEMPO.CO, Denpasar - Ibunda Angeline, 8 tahun, anak yang hilang di Denpasar, menjerit histeris saat didatangi Arist Merdeka Sirait dari Komnas Perlindungan Anak, Minggu malam, 24 Mei 2015.
Margaritha nama ibu anak itu merasa tidak terima karena rumahnya dianggap tidak layak untuk ditinggali anaknya. Awalnya, Arist yang ditemani sejumlah petugas kepolisian dan puluhan wartawan diterima dengan baik oleh Margaritha.
Kepada Arist, Margaritha mengaku tidak mempunyai informasi hilangnya Angeline. “Saya tidak tahu di mana dia berada, kalau ada informasi langsung saya cari dan saya laporkan ke polisi.”
Menjawab pertanyaan, dia mengatakan Angeline selalu berjalan kaki sendirian acapkali mau ke sekolah meski jaraknya cukup jauh. “Itu maunya dia, sebenarnya saya mau mengantar,” jelas Margaritha.
Margaritha mengaku sering mencubiti Angeline, tapi hanya kalau dirasa anak itu agak nakal. “Kalau ada yang bilang sampai teriak-teriak itu tidak benar. Itu hanya karena dia gampang ketakutan,” ujarnya lagi.
Usai diwawancarai Arits, Margaritha kemudian diajak masuk ke dalam rumahnya yang ternyata di dalamnya dipenuhi oleh kandang ayam dan anjing. Arits juga diizinkan untuk melihat kamar pribadi tempat Angeline dan ibunya.
<!--more-->
Usai melihat kondisi rumah, Arits kemudian meladeni wartawan yang antara lain meminta tanggapan mengenai kondisi rumah itu. Dia menyatakan, kondisi rumah memang kurang layak untuk dihuni oleh seorang anak karena kurang sehat.
Arist berkata, bila Angeline ditemukan, sementara anak itu tidak akan tinggal di rumahnya. Tapi akan dibawa ke tempat lain untuk disembuhkan trauma psikologisnya.
Margaritha yang ternyata berada di kerumunan wartawan tak terima dengan pernyataan Arits. “Saya tidak terima dengan penghinaan ini. Apa Bapak lihat bagaimana anak-anak yang tinggal di tempat orang-orang miskin,” teriaknya histeris.
Margaritha bersikeras, bila Angeline ditemukan maka anak itu akan segera dibawa ke Amerika untuk tinggal bersama bibinya. Arist sempat berusaha untuk menenangkan Margaritha. Tapi dia malah masuk ke dalam rumah sambil berteriak-teriak.
Arist menyatakan akan tetap mengupayakan pencarian Angeline bekerja sama dengan pihak kepolisian. “Besok saya akan bertemu dengan jajaran kepolisian di Denpasar,” tegasnya.
Angeline mulai diketahui hilang dari rumahnya di di Jalan Sedap Malam No 26, Sanur, Denpasar, Bali, sejak Sabtu sore, 16 Mei 2015. Saat ini belum ada petunjuk mengenai keberadaan anak tersebut meski Polda Bali telah membentuk tim khusus.
ROFIQI HASAN