Apa Kesepakatan Aburizal dan JK Soal Golkar Tadi Malam?  

Reporter

Editor

Anton Septian

Minggu, 24 Mei 2015 12:47 WIB

Ketua Umum Partai Golkar terpilih Aburizal Bakrie saat jumpa pers usai sidang pemilihan ketua umum dalam Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, 3 Desember 2014. Aburizal Bakrie terpilih lagi sebagai ketua umum Partai Golkar periode 2014 - 2019 secara aklamasi. TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar versi Musyawarah Nasional Bali, Aburizal Bakrie, sowan ke rumah dinas Wakil Presiden Jusuf Kalla yang terletak di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Sabtu malam, 23 Mei 2015. Dalam kunjungannya itu, Ical, sapaan Aburizal, ditemani Sekretaris Jenderal Idrus Marham.

Pertemuan tertutup Ical dengan Kalla dimulai pada pukul 21.00 dan berakhir kurang-lebih 2,5 jam kemudian. Ical mengatakan dalam pertemuan itu Kalla menawarkan formula perdamaian bagi dua kubu pengurus partai beringin. Tujuannya, Golkar bisa mengikuti pemilihan kepala daerah serentak.

"Kami berbicara tentang penyelesaian konflik Golkar setelah keluar putusan pengadilan tata usaha negara," kata Ical seusai pertemuan, Sabtu malam, 23 Mei 2015. "Yang jelas, telah ada satu formula agar semua daerah dapat mendaftarkan calon kepala daerah bersama-sama di kantor DPD Partai Golkar."

Ical enggan menjelaskan formula yang diberikan Kalla untuk menyelesaikan konflik kepengurusan kubu Agung Laksono. "Nanti dalam waktu yang singkat akan diumumkan."

Menurut dia, saat ini semua kader Golkar yang ingin mencalonkan diri sebagai kepala daerah bisa langsung mendaftar tanpa tanda tangan dari dewan pengurus daerah. Hal itu berlaku baik buat pengikut kepengurusannya maupun dan Agung.

"Yang membuat pengesahan siapa, ya itu nanti saja. Sekarang mereka yang ada di daerah silakan saja mendaftar sebagai calon kepala daerah," ujarnya. "Keputusan soal kubu dewan pimpinan pusat mana yang akan mengesahkan, ya urusan belakangan. Lagian juga kan pengesahan masih lama, tanggal 26 Juli 2015."

Ical mengklaim Agung sudah menerima saran dari Kalla, yakni membatalkan pengajuan permohonan banding. Artinya, kata dia, Agung sudah setuju melakukan islah sementara agar Golkar bisa mengikuti pilkada serentak.

"Enggak ada lagi tuh banding. Tadi Pak JK sudah bicara dengan Agung. Menurut Pak JK tadi, Pak Agung sudah setuju untuk ‎damai," ujarnya."Agar semua calon kami bisa mendaftarkan diri di pilkada dengan baik dan melanjutkan partai Golkar."

Ical mengklaim Agung juga sudah sepakat dengan islah sementara ini. Seusai pilkada, dia justru menyarankan agar Agung kembali melakukan gugatan banding di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta. "Ini sementara kesepakatan untuk pilkada‎. Setelah itu, proses hukum jalan terus."

Dia juga menyarankan agar Agung mematuhi instruksi dari Kalla dengan tidak melakukan aktivitas yang dapat mempengaruhi dewan perwakilan daerah atas kesepakatan ini. Ical mengklaim menghargai permintaan Agung untuk melakukan pertemuan dan membahas rencana perhelatan musyawarah nasional luar biasa. Namun dia enggan menyebutkan waktu perhelatan itu. "Nantilah kami lihat," ujarnya. "Tapi saya kira tidak usah ada pertemuan lagi karena sudah bisa langsung sepakat."

REZA ADITYA

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

6 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

17 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

25 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

26 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

26 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

27 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

30 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

35 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

35 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

42 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya