Setelah Kecam Jokowi, Mahasiswa Kediri Bentrok dengan Polisi

Reporter

Rabu, 20 Mei 2015 16:50 WIB

Polisi menangkap seorang mahasiswa yang berunjuk rasa setelah terjadi kericuhan pada aksi memperingati Hari Kebangkitan Nasional di Palu, Sulawesi Tengah, 20 Mei 2015. Kericuhan itu terjadi setelah mahasiswa melempari aparat dengan batu ketika memadamkan ban yang dibakar. ANTARA/Zainuddin MN

TEMPO.CO, Kediri - Peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Kota Kediri diwarnai kericuhan antara mahasiswa dan polisi, Rabu, 20 Mei 2015. Mahasiswa yang awalnya meminta Presiden Joko Widodo tidak terlalu sibuk membangun pencitraan tanpa realisasi akhirnya terlibat saling dorong dengan polisi.

Para demonstran yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kediri Raya menggelar aksi di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Kediri. Mahasiswa mengecam kepemimpinan Jokowi yang dianggap kerap bersikap simbolis dan hanya mencari perhatian. “Presiden terlalu sibuk membangun pencitraan,” kata Resti, koordinator aksi.

Menurut dia, kinerja pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla makin hari makin tak jelas dan mengalami kemunduran. Pemerintahan Jokowi bahkan terlalu mencolok mengedepankan kepentingan kelompok tanpa menghiraukan jargon kerakyatan yang dikumandangkan saat kampanye. Hal ini menunjukkan betapa lemahnya kewibawaan Presiden di bawah bayang-bayang kekuatan partai.

Salah satu indikasi lemahnya pemerintahan Jokowi adalah dilepasnya harga bahan bakar minyak ke dalam mekanisme pasar. Padahal, di satu sisi, pemerintah menyadari betul kenaikan harga BBM ini akan memicu inflasi pada semua lini kebutuhan pokok. Seharusnya pemerintah tidak melepas kebutuhan vital itu begitu saja, tapi justru memperkuat nasionalisasi pertambangan minyak dan hasil bumi.

Hal lain yang disoroti mahasiswa adalah soal peluncuran "kartu sakti" yang menjadi ikon kampanye Jokowi. Pada kenyataannya, distribusi kartu tersebut banyak menuai persoalan karena diberikan secara serampangan. “Terlihat sekali kalau hanya mencari perhatian rakyat,” ujar Resti.

Unjuk rasa berakhir bentrok saat keinginan mahasiswa masuk ke gedung Dewan dihalang-halangi polisi. Saling dorong pun tak terelakkan hingga membuat suasana tegang di depan pintu gerbang.

Beruntung, koordinator aksi berhasil menenangkan massa dengan bersedia menerima permintaan wakil rakyat agar dilakukan pertemuan terbatas. Hingga aksi bubar, tak seorang pun anggota Dewan yang keluar memberikan tanggapan secara langsung.

HARI TRI WASONO


VIDEO TERKAIT:


Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

4 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

10 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

10 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

11 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

17 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

18 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

18 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

18 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

18 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

46 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya