Bareskrim Periksa Dirut BCA Terkait Kasus Denny  

Reporter

Editor

Anton William

Rabu, 20 Mei 2015 15:08 WIB

Direktur utama Bank Central Asia, Jahja Setiaatmadja. Dok. TEMPO/Agung Pambudhy

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI memeriksa Direktur Utama Bank Central Asia Jahja Setiaatmadja terkait dengan kasus dugaan korupsi payment gateway di Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Kasus tersebut menyeret mantan Wakil Menteri Hukum Denny Indrayana sebagai tersangka.

"(Jahja) masih diperiksa sebagai saksi," kata juru bicara Markas Besar Polri, Brigadir Jenderal Agus Rianto, melalui pesan singkatnya, Rabu, 20 Mei 2015.

Pemeriksaan bos BCA itu berlangsung dua jam sejak pukul 09.00. Jahja diperiksa lantaran banknya digunakan untuk menampung dana pemasukan negara bukan pajak (PNBP) dalam program payment gateway sebelum disetorkan ke kas negara. Peraturan Menteri Keuangan menyatakan PNBP disetorkan melalui sistem pembayaran elektronik bikinan pemerintah, yaitu Sistem Informasi PNBP Online (Simponi). Kepolisian menuduh Denny melanggar peraturan itu dengan menggunakan payment gateway yang berbeda.

Denny sendiri beralasan, program pembayaran elektronik di Ditjen Imigrasi itu memberi kemudahan bagi masyarakat yang akan membuat paspor. Pemohon paspor tidak perlu lagi mengantre di loket untuk membayar biaya pembuatan paspor karena biaya langsung ditarik dari kartu debit atau anjungan tunai mandiri milik pemohon paspor secara elektronik. Walau begitu, pemohon yang ingin membayar tunai untuk biaya pembuatan paspor tetap dimungkinkan.

Penyedia sistem elektronik itu adalah PT Nusa Indah Arta dan PT Finnet Indonesia, anak usaha PT Telkom Indonesia. Mereka berperan menyediakan alat dan mesin payment gateway. Penyediaan alat itu sama sekali tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Biaya pembuatan paspor ditarik dari kartu debit atau ATM pemohon paspor dan langsung masuk kas negara. Pengguna sistem ini juga dikenakan biaya Rp 5.000 karena telah menggunakan jasa perbankan.

DEWI SUCI RAHAYU

Berita terkait

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

2 jam lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

3 hari lalu

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) meluncurkan Bukti Bakti BCA untuk program sosial dan lingkungan. Nicholas Saputra menjadi duta.

Baca Selengkapnya

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

5 hari lalu

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

Laba bank BCA mencapai Rp 12,9 triliun pada kuartal pertama 2024. Ada sejumlah kredit restrukturisasi yang mulai berangsur normal.

Baca Selengkapnya

Total Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri

5 hari lalu

Total Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri

BCA dan entitas anak membukukan kenaikan total kredit sebesar 17,1 persen secara tahunan menjadi Rp 835,7 triliun para kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

6 hari lalu

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Adu Prediksi Tim Prabowo dan Denny Indrayana soal Putusan MK

6 hari lalu

Adu Prediksi Tim Prabowo dan Denny Indrayana soal Putusan MK

Tim hukum Prabowo-Gibran menghormati prediksi yang sudah disampaikan Denny Indrayana, tapi dia mengatakan analisis itu sangat ekstrem dan keliru.

Baca Selengkapnya

Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Apa Prediksi Para Pakar?

7 hari lalu

Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Apa Prediksi Para Pakar?

Putusan sidang sengketa Pilpres 2024 akan dibacakan Senin, 22 April 2024. Berikut prediksi para pakar.

Baca Selengkapnya

Denny Indrayana Soroti Upaya Intervensi Hakim MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

7 hari lalu

Denny Indrayana Soroti Upaya Intervensi Hakim MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Dia menuturkan, semakin kuat hakim MK menjaga independensinya, semakin besar putusannya sejalan dengan rasa keadilan kepemililuan.

Baca Selengkapnya

Denny Indrayana Prediksi MK Tolak Gugatan Sengketa Pilpres 2024

7 hari lalu

Denny Indrayana Prediksi MK Tolak Gugatan Sengketa Pilpres 2024

Sidang sengketa Pilpres tengah bergulir di Mahkamah Konstitusi. Putusan itu akan diputuskan pada Senin besok.

Baca Selengkapnya

Denny Indrayana Bicara Kemungkinan MK Diskualifikasi Gibran

7 hari lalu

Denny Indrayana Bicara Kemungkinan MK Diskualifikasi Gibran

Setelah putusan 90, Denny menilai MK tidak pernah berhasil keluar dari kerangkeng putusan yang problematik tersebut.

Baca Selengkapnya