Tangkal Radikalisme, KSAD Galakkan Siskamling

Reporter

Selasa, 19 Mei 2015 05:30 WIB

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Gatot Nurmantyo, beri keterangan pers usai Rapat Pimpinan TNI AD, di Balai Kartini, Jakarta, 8 Januari 2015. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO , Malang : Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengajak masyarakat untuk menggalakkan sistem keamanan lingkungan (Siskamling). Tujuannya untuk menangkal gerakan radikal seperti pendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). "Langkah ini efektif untuk meredam kelompok radikal di masyarakat," katanya saat memantau kesiapan pasukan pengaman perbatasan, Senin 18 Mei 2015.

Pasukan yang akan diturunkan untuk perbatasan Kalimantan antara lain Batalyon 521 di Kediri dan Batalyon 527 di Lumajang. Menurut Gatot, Malang merupakan daerah yang aman. Buktinya, warga Malang berani keluar malam hingga dini hari.

Menurut dia, dengan siskamling dan gotong royong masyarakat akan semakin dekat dan mengenal aktivitas masing-masing. Masyarakat semakin akrab dan lebih mengenal. "Jika masyarakat yang mengetahui dan curiga sesuatu segera melapor ke polisi dan tentara.

Mengenai kelompok radikal yang ada di Malang, Gatot enggan berbicara karena kasus tersebut telah ditangani Kepolisian. Namun, personil TNI juga dilibatkan dalam memantau gerakan radikal yang berpotensi muncul di Malang. "Babinsa bekerjasama dengan polisi, Lurah, RT, dan RW untuk memantau wilayah masing-masing."

Pekan lalu Komando Distrik Militer 0833 Bhaladika Jaya menggeledah sebuah pesantren di Kabupaten Malang. Buronan interpol yang ditangkap di Bandara Juanda, Muhammad Riduansyah diduga sebelumnya belajar di Pesantren tersebut. TNI menemukan sebuah buku yang berisi ajaran radikal.

Sedangkan, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap tiga pengikut ISIS di. Ketiganya masih ditahan di Markas Kepolisian Brigade Mobil Kelapa Dua Jakarta.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

32 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

16 Januari 2024

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

pendaftaran online Akademi Militer atau Akmil akan dibuka pada 1 Februari 2024

Baca Selengkapnya

Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

16 April 2021

Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

Massa kelompok Islam radikal Pakistan bentrok dengan polisi untuk memprotes penangkapan pemimpin mereka yang menuntut dubes Prancis diusir.

Baca Selengkapnya

Prancis, Sekularisme, dan Kehati-hatian Menangani Islam Radikal

3 November 2020

Prancis, Sekularisme, dan Kehati-hatian Menangani Islam Radikal

Prancis menjadi sorotan sejak peristiwa pembunuhan guru asal Paris. Penyebabnya, pernyataan mereka soal paham radikal. Diduga lost in translation.

Baca Selengkapnya

Ini Reaksi Berbagai Politisi dan Kepala Negara Atas Terorisme di Nice

29 Oktober 2020

Ini Reaksi Berbagai Politisi dan Kepala Negara Atas Terorisme di Nice

Kepala pemerintahan dan politisi dari berbagai negara bereaksi atas aksi terorisme yang terjadi Notre-dame Basilica, Nice, Prancis.

Baca Selengkapnya

Dewan Muslim Prancis Mengecam Aksi Terorisme di Nice

29 Oktober 2020

Dewan Muslim Prancis Mengecam Aksi Terorisme di Nice

Dewan Keimanan Muslim Prancis mengutuk peristiwa teror yang terjadi di Gereja Notre-Dame Basilica, Nice Kamis ini

Baca Selengkapnya

Presiden Prancis Emmanuel Macron Menuju Lokasi Teror di Nice

29 Oktober 2020

Presiden Prancis Emmanuel Macron Menuju Lokasi Teror di Nice

Presiden Prancis Emmanuel Macron bergegas menuju Gereja Notre Dame Basilica di Nice yang menjadi lokasi aksi teror terbaru.

Baca Selengkapnya

Turki Akan Perkarakan Charlie Hebdo Atas Karikatur Erdogan

29 Oktober 2020

Turki Akan Perkarakan Charlie Hebdo Atas Karikatur Erdogan

Pemerintah Turki menyatakan akan mengambil jalur hukum atas perkara karikatur Recep Tayyip Erdogan di majalah Charlie Hebdo

Baca Selengkapnya

Prancis Balas Kecaman Turki Soal Karikatur Erdogan di Charlie Hebdo

29 Oktober 2020

Prancis Balas Kecaman Turki Soal Karikatur Erdogan di Charlie Hebdo

Pemerintah Prancis merespon kecaman Turki perihal karikatur Presiden Recep Tayyip Erdogan di sampul halaman majalah satir Charlie Hebdo.

Baca Selengkapnya

Presiden Iran Ikut Komentari Masalah Charlie Hebdo, Turki, dan Prancis

29 Oktober 2020

Presiden Iran Ikut Komentari Masalah Charlie Hebdo, Turki, dan Prancis

Presiden Iran Hassan Rouhani ikut berkomentar soal ketegangan antara Prancis dan Turki yang dipicu oleh karikatur Nabi Muhammad dari Charlie Hebdo

Baca Selengkapnya