TEMPO Interaktif, Jakarta: Sedikitnya 300 anggota GAM berkonvoi dari Peureulak, Aceh Timur, menuju Banda Aceh. Pada Senin (12/9) pukul 14.00 Wib, mereka tiba di kawasan Punteut, Blang Mangat, Lhokseumawe, untuk makan siang. Iring-iringan sepeda motor yang memanjang yang dikendarai pemuda itu menimbulkan perhatian pengguna jalan dan masyarakat. Para anggota GAM itu tidak memakai atribut militer atau menenteng senjata.Ramli, 50 tahun, anggota GAM yang ikut konvoi, mengaku bersama anggota lainnya menuju ke Banda Aceh untuk melihat suasana pascatsunami. "Kami tidak ada unsur politik, hanya ingin melihat situasi kota Banda Aceh," ujarnya.Bang Pison, 23 tahun, anggota GAM lainnya mengaku tidak merasa takut. "Apalagi dalam keadaan damai, dulu di masa darurat militer pun kami tidak takut," ujarnya. Bang Thaliban, 23 tahun, anggota GAM wilayah Peureulak menyatakan, perjalanan akan dilakukan selama empat hari. Setelah dua hari di Banda Aceh, rombongan segera kembali ke markas di kawasan Peurelak, Aceh Timur.Taliban mengisahkan selama perjalanan dari Peurelak hingga Peunteut kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe tidak ada halangan apa pun. "Semuanya berjalan aman," katanya. Juru bicara GAM wilayah Peureulak Teuku Tjut Kafrawi mengaku mengetahui perjalanan anggotanya itu. Namun, katanya, perjalanan itu tidak ada kaitan dengan pengerahan atau nuansa politik. Imran MA