Tjahjo Soal Reshuffle: Kami Sudah Punya Presiden dari PDIP  

Reporter

Editor

Anton Septian

Sabtu, 9 Mei 2015 14:34 WIB

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Wapres Jusuf Kalla (kanan) dan Mendagri Tjahjo Kumolo (kiri) memberikan keterangan pers seusai rapat koordinasi tahap kelima dengan walikota seluruh Indonesia di Istana Bogor, Jabar, 20 Februari 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri yang juga kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Tahjo Kumolo, ‎menepis anggapan bahwa rombak kabinet atau reshuffle dilakukan untuk menambah jatah menteri dari partainya.

"Ngapain, kami sudah punya presiden dari PDIP, kok,‎" kata Tjahjo usai membuka acara Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air di Waduk Pluit, Jakarta Utara, Sabtu, 9 Mei 2015. Dia justru mengaku siap seandainya menjadi salah satu menteri yang diganti oleh Presiden Joko Widodo.

Sebelumnya, politikus PDIP Hendrawan Supratikno menyatakan partainya sedang menyiapkan calon menteri bila Presiden Jokowi merombak kabinetnya. Menurut Hendrawan, wajar bila PDIP ingin menambah kursi menteri di kabinet. "Itu logis dan rasional karena PDIP sebagai partai pengusung utama," ujarnya, kemarin.

Wakil Presiden Jusuf Kalla sempat membenarkan akan ada pergantian posisi menteri, tapi ia tidak menjelaskan kapan waktunya. "Ya tentu dalam waktu ke depan ini," kata pria yang akrab disapa JK ini di kantornya beberapa waktu lalu.

Perombakan kabinet, menurut JK, perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja pemerintah. Sebab, jalannya pemerintahan perlu didukung oleh sosok berkompeten di bidang masing-masing.

Belakangan banyak pihak menganggap bahwa upaya kocok ulang kabinet ‎merupakan langkah PDI sebagai partai pengusung Jokowi untuk menambah jatah menteri dalam kabinet. Apalagi beberapa menteri yang disorot kinerjanya berasal dari non-partai. Sebut saja Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, hingga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil.

Sebagai pembantu presiden, kata Tjahjo, menteri harus taat terhadap apa pun yang diinstruksikan oleh presiden. ‎Menurut dia, presiden memiliki data evaluasi menteri, baik harian maupun mingguan. Data itu mencakup kinerja menteri yang sudah dipilihnya sejak enam bulan lalu. "‎Seluruh menteri harus siap, bahkan kalau ada reshuffle setiap hari." ‎

Di sisi lain, dia juga meminta masyarakat dan media menjadi pengawas kebijakan pemerintah. Pengawasan tersebut nantinya akan dipertimbangkan sebagai masukan dalam pembuatan regulasi.

FAIZ NASHRILLAH


Berita terkait

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

5 hari lalu

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.

Baca Selengkapnya

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

8 hari lalu

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri pekan ini

Baca Selengkapnya

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

46 hari lalu

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

Tomsi Tohir berpesan kepada pemda jangan sampai hingga mendekati perayaan Idulfitri, harga komoditas, khususnya beras, belum terkendali

Baca Selengkapnya

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

52 hari lalu

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

Ditjen Dukcapil menyediakan database kependudukan dalam aplikasi komputerisasi kegiatan pertanahan.

Baca Selengkapnya

Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

28 Februari 2024

Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

Data kependudukan sangat berguna untuk membuat analisis yang detil dalam perencanaan pembangunan

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

22 Februari 2024

Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

Dudy Jocom dituntut 5 tahun penjara dalam kasus korupsi pembangunan tiga kampus IPDN di Riau, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Reshuffle Kabinet Jokowi Tunggu Hari, Kenaikan Harga Beras Mestinya Diantisipasi

20 Februari 2024

Terkini Bisnis: Reshuffle Kabinet Jokowi Tunggu Hari, Kenaikan Harga Beras Mestinya Diantisipasi

Reshuffle kabinet Jokowi tunggu hari biasanya. Pengamat sebut kenaikan harga beras mestinya diantisipiasi karena mengancam inflasi.

Baca Selengkapnya

Stafsus Mendagri Hoiruddin Hasibuan Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unissula

7 Februari 2024

Stafsus Mendagri Hoiruddin Hasibuan Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unissula

Guru besar memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pengabdian kepada bangsa dan negara Indonesia

Baca Selengkapnya

Luhut Tantang Menteri Mundur, Ini Daftar Nama yang Diisukan Resign dari Kabinet

26 Januari 2024

Luhut Tantang Menteri Mundur, Ini Daftar Nama yang Diisukan Resign dari Kabinet

Luhut mempersilakan jika ada menteri mundur dari kabinet Jokowi, namun membantah kalau Sri Mulyani akan resign.

Baca Selengkapnya