Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Reporter

Jumat, 8 Mei 2015 18:30 WIB

Ilustrasi bom. Boards.ie

TEMPO.CO, Surabaya - Polisi menceritakan kronologi bagaimana bom ikan dan empat butir peluru dapat masuk ke dalam koper Rustawi Tomo Kabul, 63 tahun. Menurut Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Anas Yusuf, bondet itu dimasukkan ke koper itu oleh Cipeng, 31 tahun, anak Rustawi. “Itu menurut pengakuan Rustawi waktu ditanya di Brunei Darussalam,” kata Anas setelah menunaikan salat Jumat di Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur, Jumat, 8 Mei 2015.

Menurut Anas, Rustawi mengatakan Cipeng membongkar kopernya. “Saat ditemukan Rustawi, tasnya terbuka dan berada di atas tempat tidur,” kata Anas.

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan Cipeng. Sebab Rustawi beranggapan Cipeng membongkar kopernya untuk mencari dan mengambil uang yang berada di dalamnya. "Kami masih menyelidiki soal ini," kata Anas.

Sebelumnya, Rustawi, warga Malang yang terbang bersama rombongan jemaah umrah, kedapatan menyimpan bahan peledak jenis bondet atau bom ikan serta sejumlah peluru dan senjata tajam di dalam kopernya ketika pesawat Royal Brunei Airlines yang ditumpanginya transit di bandar udara Brunei pada Sabtu, 2 Mei 2015.

Menurut cerita Rustawi, barang-barang tersebut dimasukkan ke tasnya oleh anaknya yang kedua, berinisial S alias Cipeng, 31 tahun. Rustawi menyatakan tidak tahu-menahu ihwal kenapa barang-barang tersebut ditaruh di kopernya oleh Cipeng.

EDWIN FAJERIAL

Berita terkait

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.

Baca Selengkapnya

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.

Baca Selengkapnya

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.

Baca Selengkapnya

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.

Baca Selengkapnya

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.

Baca Selengkapnya

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.

Baca Selengkapnya

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.

Baca Selengkapnya

ISIS Klaim Punya 71 Milisi di 15 Negara Bagian AS  

7 Mei 2015

ISIS Klaim Punya 71 Milisi di 15 Negara Bagian AS  

ISIS mengirim pesan ancaman online kepada penyelenggara kontes.

Baca Selengkapnya