Soal Reshuffle, Jokowi Diduga Ditekan Partai Politik  

Reporter

Editor

Zed abidien

Jumat, 8 Mei 2015 11:44 WIB

Mantan Wapres Jusuf Kalla (kiri) berbincang dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan Ketua Umum Nasional Demokrat Surya Paloh (kanan) saat bertemu pada open house di kediaman JK, Jakarta, Minggu (12/9). (ANTARA/Saptono)

TEMPO.CO, Padang - Peneliti Pusat Study Konstitusi (PUSaKO) Fakultas Hukum Universitas Andalas Feri Amsari menilai perombakan kabinet atau reshuffle belum pantas dilakukan Presiden Joko Widodo.

Sebab, waktu kerja yang sempit tidak dapat untuk menilai kinerja seseorang. "Tidak dapat dijadikan pedoman berhasil atau tidaknya kabinet. Biarkan mereka bekerja satu tahun," ujar Feri, yang merupakan alumnus William and Mary Law School, Jumat, 8 Mei 2015.

Feri khawatir isu perombakan kabinet ini adalah propaganda. Tujuannya adalah agar pemerintah kali ini selalu bising dengan pilihan-pilihan kebijakan yang terburu-buru. Feri berpendapat rencana reshuffle ini muncul juga karena adanya intervensi dari partai politik yang akan merebut kursi menteri.

Seharusnya, kata Feri, setelah bekerja dua semester, baru dilakukan evaluasi kinerja. Jokowi dapat mengevaluasi dengan menggunakan Nawa Cita. Jika kinerja menteri masih jauh, Jokowi dapat memberikan lampu merah. "Harapan apa yang diharapkan dapat dicapai atau tidak, setidak-tidaknya mendekati harapan pada satu tahun pemerintahan," ujarnya.

Sebelumnya, isu reshuffle muncul setelah Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan perombakan kabinet akan dilakukan dalam waktu dekat. JK mengatakan tujuannya adalah untuk memperbaiki kinerja sejumlah kementerian yang dianggap kurang berprestasi.

Kinerja empat menteri ekonomi menjadi sorotan ekonom dan politikus. Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dinilai layak untuk diganti.

ANDRI EL FARUQI




Berita terkait

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

6 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

6 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

8 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

12 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

13 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

15 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

16 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

17 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

17 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

17 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya