Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpidato kepada para pedagang di Pasar Pharaa, Sentani, Jayapura, Papua, 27 Desember 2014. TEMPO/Cunding Levi
TEMPO.CO, Jayapura - Terkait rencana kedatangan Presiden Joko Widodo ke Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat pada Jumat, 8 Mei 2015 besok, Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano telah mengeluarkan surat edaran kepada para penjual atau pedagang minuman keras (miras) agar tidak berjualan sepanjang kedatangan Presiden Jokowi di Kota Jayapura.
"Larangan menjual miras ini mulai berlaku sejak hari Kamis, dari tanggal 7, 8, 9 dan tanggal 10. Semua pengecer atau penjual yang ada di lingkungan wilayah Pemerintahan Kota Jayapura dilarang menjual miras," kata Benhur kepada wartawan, Kamis, 7 Mei 2015.
Menurut Mano, dalam kunjungan Presiden Jokowi di Kota Jayapura ini, pihaknya juga meminta kepada seluruh warga Kota Jayapura untuk menyambut kedatangan Presiden Jokowi yang akan melaksanakan kunjungan pemerintahan selama dua hari di Kota Jayapura. "Sedangkan soal keamanan, ditangani TNI-Polri. Saya harap Jayapura tak melakukan hal-hal yang bisa merusak nama baik Papua," katanya.
Mano juga mengatakan dalam kunjungannya ke Kota Jayapura, Presiden Jokowi juga akan menyerahkan Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar, yang dipusatkan di TPI Hamadi. Setelah itu, Jokowi akan meletakkan batu pertama dimulainya pembangunan jembatan Hamadi-Holtekam di Hamadi. Selanjutnya Jokowi meresmikan Gedung IPDN Papua. "Lokasi yang dikunjung ini kami sudah siap dengan keamanan dari TNI-Polri," ia menjelaskan.
Salah satu warga Kota Jayapura, Bram Ambarita, 36 tahun, mengatakan, pelarangan penjualan miras saat kedatangan Presiden Jokowi ini harus diapresiasi baik oleh semua warga di Jayapura, yang merupakan ibukota Provinsi Papua.
"Sebenarnya pertanyaan ini sudah tak relevan sebab saya sudah tak mengkomsusi miras lagi. Namun melarang miras salah karena miras bagian pariwisata dan juga sebagai pendapatan pajak bagi pemerintah daerah," katanya.
