Polwan Cantik Kawal Demo Ratusan Buruh di Makassar
Editor
MC Nieke Indrietta Baiduri
Jumat, 1 Mei 2015 17:58 WIB
TEMPO.CO, Makassar - Sebanyak 85 polisi wanita (polwan) dari jajaran Kepolisan Resort Kota Besar (Polrestabes) Makassar dikerahkan mengawal aksi unjukrasa buruh pada perayaan May Day di Makassar, Jumat, 1 Mei. Dari pantauan Tempo, puluhan polwan cantik itu tampak mengamankan demo para buruh di bawah jembatan layang. Mereka juga membentangkan spanduk selamat Hari Buruh.
Kepala Bagian Perencanaan Polrestabes Makassar, Ajun Komisaris Besar Suswati Mulking, yang bertindak selaku koordinator polwan itu mengatakan polwan yang dikerahkan berasal dari lintas satuan kerja. "Tak hanya dari fungsi operasional, seperti satuan lalu lintas, intelijen dan reserse, tapi juga dari fungsi pembinaan," ucap dia, kepada Tempo, Jumat, 1 Mei 2015.
Keberadaan polwan, menurut Suswati, diyakini akan dapat mencegah terjadinya demonstrasi anarkistis. Terlebih, dalam proses pengamanan, pihaknya mengedepankan upaya persuasif. "Kami coba memberikan pelayanan terbaik dan selalu memberikan senyuman. Kalau polwan yang turun tangan, mereka pastinya berpikir mau anarkis," ujar dia.
Suswati mengatakan keberadaan polwan itu tidak sekadar mengawal aksi unjukrasa. Bila ada potensi maupun terjadi kericuhan, para polwan ini akan bertindak sebagai tim negosiator. "Khusus polwan perwira, termasuk saya akan bertindak sebagai mediator," katanya.
Kepala Bagian Operasional Polrestabes Makassar, Ajun Komisaris Besar Abdul Azis, menyebut total personel yang dikerahkan dalam perayaan May Day di Makassar sekitar 1163. Itu termasuk ratusan polisi dari satuan samapta bhayangkara dan brigade mobil Polda Sulawesi Selatan dan Barat. "Tapi di luar back-up sebanyak 150 polisi lalu lintas Polda," katanya.
Ratusan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Perjuangan Buruh Indonesia - Konfederasi Serikat Nasional melakukan longmarch dari Kawasan Industri Makassar ke jalan layang alias fly over Makassar, Jumat, 1 Mei. Dalam aksinya, mereka menyuarakan sembilan tuntutannya. Di antaranya, yakni hancurkan oligarki dan neoliberalisme; tolak sistem kerja kontrak dan outsourching dan tolak politik upah murah.
Selain itu, buruh Makassar juga menyampaikan penolakan privatisasi BUMN, mengecam dan menuntut penghentian pemberangusan serikat buruh; tolak BPJS; tolak penangguhan upah 2015 dan tolak RUU dan batalkan UU yang anti kepentingan rakyat. "Kami menyerukan pula konsolidasi gerakan membangun kekuatan demi kesejahteraan," ucap koordinator aksi, Kusnadi.
TRI YARI KURNIAWAN