Banjir setinggi 30 Cm menggenangi lintasan rel kereta api di ruas jalan Porong, Sidoarjo. (04/2). Banjir tersebut disebabkan curah hujan yang tinggi. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Sidoarjo - Setelah sekitar sepuluh jam jadwal perjalanan kereta api rute Surabaya-Banyuwangi terganggu akibat rel di Porong, Sidoarjo, terendam banjir setinggi 17 sentimeter, akhirnya sejak Jumat tengah hari, 1 Mei 2015, jalur tersebut kembali normal. Kereta api pertama yang melintas adalah kereta barang.
"Meskipun kecepatannya hanya 5 kilometer per jam, jalur itu sudah bisa dilewati kereta api barang. Disusul kemudian oleh kereta penumpang Logawa rute Jember-Purwokerto," kata Kepala Hubungan Masyarakat PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 8 Sumarsono ketika dihubungi.
Sebelum jalur itu kembali normal, ucap dia, beberapa kereta api sempat tertahan menjelang masuk Sidoarjo. Sumarsono mencontohkan, kereta Mutiara Timur rute Banyuwangi-Surabaya dan Penataran rute Blitar-Surabaya yang hanya sampai di Stasiun Bangil, Pasuruan, terpaksa menurunkan para penumpangnya untuk dioper ke bus agar dapat melanjutkan perjalanan ke Surabaya.
Beberapa kereta api juga terpaksa dibatalkan keberangkatannya, seperti Bima rute Surabaya-Malang dan Probowangi rute Banyuwangi-Surabaya. Kereta api komuter rute Porong-Surabaya juga diperpendek hanya sampai Tanggulangin. "Untuk lainnya akan mengalami keterlambatan dua-tiga jam," ujar Sumarsono.
Banjir yang menggenangi rel kereta api Porong disebabkan oleh meluapnya Sungai Ketapang setelah hujan lebat mengguyur Sidoarjo sejak pukul 18.00 hingga 22.00, Kamis malam, 30 April 2015. Derasnya hujan mengakibatkan anak-anak Sungai Ketapang, yaitu Sungai Lekong, Sungai Juwet, dan Sungai Gedang, yang berada dari sisi timur rel meluap.
"Jadi luapan air ini bukan berasal dari tanggul Lumpur Lapindo yang jebol," tutur juru bicara Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo Dwinanto Hesti Prasetyo.