Hingga April, 30 Orang Utan Disita dari Warga Kalimantan Barat  

Reporter

Jumat, 1 Mei 2015 07:16 WIB

Orangutan Sumatera yang terisolir di perkebunan sawit berada di atas pohon sebelum dilakukan evakuasi penyelamatan oleh Yayasan Orangutan Sumatera Lestari dan BKSDA Aceh, di Desa Sumadam, Aceh Tamiang, Aceh, 3 April 2015. ANTARA/Irsan Mulyadi

TEMPO.CO, Pontianak - Hingga akhir April 2015, Badan Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Barat berhasil menyelamatkan 30 ekor orang utan dari warga. Puluhan orang utan tersebut kebanyakan dijadikan hewan peliharaan dan diberi makan makanan manusia.

Kepala BKSDA Kalimantan Barat Sustyo Iriyono mengatakan sosialisasi terhadap aturan hukum kepemilikan satwa langka dilindungi tetap terus dilakukan. “Terlebih ancaman kepunahan terhadap orang utan kita tinggi,” ujar Sustyo, Kamis, 30 April 2015.

Beberapa di antara 30 ekor orang utan yang disita dari warga sudah menjalankan program rehabilitasi. Mereka akan dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Gunung Palung, Kabupaten Kayung Utara.

Sustyo mengatakan pelepasan area hutan untuk perkebunan kelapa sawit, Hutan Tanaman Industri, atau tambang menyebabkan habitat orang utan terganggu. Populasi orang utan Kalimantan juga terancam karena diburu untuk dijual sebagai hewan peliharaan, suvenir, bahkan dimakan.

Menurut Sustyo, orang utan Kalimantan saat ini berstatus endangered atau terancam punah. Padahal orang utan merupakan primata yang berkembang biak sangat lambat. Seekor betina hanya melahirkan sekali dalam 7-8 tahun.

Sustyo mengatakan orang utan dilindungi dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Pasal 21 ayat 2. Bunyinya, setiap orang dilarang untuk menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup. Hukumannya adalah pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

Sebelumnya, BKSDA Kalimantan Barat menyelamatkan tiga ekor orang utan dari tangan warga. Salah satu mamalia tersebut dalam kondisi malnutrisi dan dehidrasi. “Orang utan tersebut disita dari warga Kecamatan Simpang Dua, Kabupaten Ketapang,” ujar Kepala Satuan Polisi Hutan Kalimantan Barat Azmardi Kamil, Kamis, 30 April 2015.

ASEANTY PAHLEVI

Berita terkait

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

30 Oktober 2023

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

Lumba-lumba air tawar yang sangat langka mati di tempat baru di sepanjang Sungai Amazon.

Baca Selengkapnya

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

28 Januari 2021

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.

Baca Selengkapnya

Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

26 September 2019

Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

Keberadaan binatang langka atau unik, Hydrophis cyanocinctus, ular laut yang bernapas dari dahinya bernama, dipublikasikan oleh The Conversation.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

7 Februari 2019

Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

Seekor bulus sepanjang 1 meter dititipkan dan dirawat di Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

19 September 2018

Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

Seorang wanita, Nadhila Utama, mengajukan gugatan perdata Rp 1,3 miliar terhadap dokter hewan ke Pengadilan Tangerang karena anak anjingnya mati.

Baca Selengkapnya

Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

6 Maret 2018

Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

Harimau Sumatera yang mati ditombak warga di Mandailling Natal ternyata sudah tak utuh lagi. Beberapa bagian tubuh Harimau Sumatera itu hilang.

Baca Selengkapnya

Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

28 Januari 2018

Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

Pada peringatan Hari Primata Indonesia, IAR akan melepasliarkan 15 ekor kukang jawa di Gunung Sawal, pada Selasa 30 Januari 2018.

Baca Selengkapnya

Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

7 Juli 2017

Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

Sekelompok nelayan menemukan bayi porpoise (mamalia mirip lumba-lumba) berkepala dua.

Baca Selengkapnya

Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

26 Juni 2017

Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

Bayi lutung perak berusia 1 bulan ini masih disusui induknya dan bakal berubah warna dalam setahun.

Baca Selengkapnya

30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

11 Mei 2017

30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

Sebanyak 30 kukang hasil sitaan dari pedagang online akhirnya dikembalikan ke alam liar BBKSDA wilayah Jawa Barat di Taman Nasional Gunung Ciremai.

Baca Selengkapnya