Cara TNI Peringati Bergabungnya Papua dengan NKRI

Reporter

Jumat, 1 Mei 2015 06:36 WIB

Danjen Kopassus, Mayjen TNI Doni Monardo (kanan) saat acara syukuran HUT ke-63 Kopassus di Cijantung, Jakarta, 29 April 2015. Syukuran dan silaturahmi tersebut dihadiri para purnawirawan Kopassus, tokoh eks Gerakan Aceh Merdeka, Organisasi Papua Merdeka, dan para tokoh Timor-timur. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO , Jayapura: Terkait peringatan bergabungnya Papua dengan Indonesia pada 1 Mei, Kapal Republik Indonesia (KRI) dr Soeharso dengan nomor lambung 990 akan melakukan pengobatan gratis bagi masyarakat Papua di Kota Jayapura.

"Ini juga sebagai Bhakti Kesehatan TNI AL kepada masyarakat dari kapal rumah sakit, yang hanya satu-satunya di Indonesia. Pengobatan gratis ini mulai dilaksankan dari tanggal 1 hingga 6 Mei nanti," kata Asissten Operasional Lantamal X, Kolonel Laut (P) Fadelan, Kamis, 30 April 2015.

Menurut Fadelan, pengobatan gratis ini akan melibatkan lebih dari 10 dokter spesialis, di antaranya dokter telinga hidung tenggorokan (THT), gigi, syaraf, mata, kebidanan dan kandungan. Selain itu, ada 40 tenaga medis yang didatangkan langsung dari Rumah Sakit Pusat TNI AL dr Ramlan Surabaya.

Pengobatan gratis ini bekerja sama dengan Kemaritiman RI dan Dinas Kesehatan Provinsi Papua. Dua rumah sakit di Jayapura juga mendukung pengobatan gratis ini, yakni RSUD Jayapura dan RSUD Abepura.

Sejak dibuka beberapa hari lalu hingga Kamis, kata Fadelan, jumlah calon pasien yang terdaftar ikut pengobatan gratis sekitar 500 orang. Dalam pengobatan gratis ini, juga akan dilakukan operasi bibir sumbing, operasi mayor dan minor di antaranya operasi hidrosefalus, operasi hidrokel, operasi hemoroid dan operasi amandel.

Fadelan mengatakan, pengobatan gratis akan dilakukan di dua tempat berbeda di dalam wilayah Kota Jayapura, dari 1 hingga 22 Mei di daerah Pelelangan Ikan, Pasar Hamadi dan 4 hingga 6 Mei di atas KRI dr Soeharso yang bersandar di Pelabuhan Kota Jayapura.

Selain pengobatan gratis, peringatan masuknya Papua ke NKRI pada 1 Mei 2015 ini akan diwarnai beberapa kegiatan sosial dan pawai kebangsaan. Kegiatan itu dilaksanakan di seluruh satuan jajaran Kodam XVII/Cenderawasih di wilayah Papua dan Papua Barat, mulai dari Korem hingga tingkat Kodim.

Pangdam XII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G. Siahaan berharap kepada seluruh masyarakat untuk ikut hadir dan memeriahkannya. "Kegiatan ini milik kita bersama, untuk itu seluruh masyarakat harus ikut serta dan menyambut dengan suka cita perayaan 52 Tahun kembalinya Papua ke Pangkuan Ibu Pertiwi, setelah lepas dari cengkeraman penjajahan kolonial Belanda," katanya, Kamis, 30 April 2015.

Menurut Fransen, kembalinya Papua ke pangkuan NKRI telah diakui seluruh bangsa-bangsa di dunia, baik dari PBB maupun para tokoh Papua, bahkan Sekjen PBB menyaksikan sendiri tentang Pepera dari Merauke sampai di Jayapura dan diputuskan di PBB pada 2 Agustus 1969.

CUNDING LEVI

Berita terkait

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

25 April 2016

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.

Baca Selengkapnya

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

25 April 2016

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.

Baca Selengkapnya

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

24 April 2016

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

8 September 2015

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

11 Agustus 2015

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.

Baca Selengkapnya

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

11 Agustus 2015

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

10 Agustus 2015

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

10 Agustus 2015

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.

Baca Selengkapnya

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

10 Agustus 2015

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Baca Selengkapnya

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

10 Agustus 2015

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.

Baca Selengkapnya