Pencinta Alam Patungan Kirim Evakuator ke Nepal  

Reporter

Rabu, 29 April 2015 18:51 WIB

Sejumlah tentara Nepal dengan dibantu sejumlah relawan, mengeruk tumpukan puing-puing bangunan saat mencari warga yang hilang usai dilanda gempa bumi di Bhaktapur, Nepal, 27 April 2015. REUTERS

TEMPO.CO, Bandung - Ketua Taruna Hiking Club Grahito Handaru mengatakan kelompok pencinta alam hari ini akan mengirim tiga evakuator untuk membantu tiga anggotanya yang hilang di Langtang, Nepal. Biaya pengiriman ketiganya bersumber dari duit patungan para anggota THC.

“Kami membuka rekening bantuan dan mengumumkannya pada anggota THC. Kami tidak membukanya untuk umum,” ujarnya saat ditemui Tempo di Sekretariat THC, Jalan Bukit Dago Utara, Bandung, Rabu, 29 April 2015. Mereka tidak menginformasikan pada umum karena itu bentuk kepedulian THC terhadap anggotanya. Adapun Pemerintah Kota Bandung saat ini secara resmi telah membuka rekening untuk membantu tiga warga Bandung yang hilang itu.

Tiga orang yang akan dikirim ke Nepal terdiri atas dua anggota THC, yakni Gyaista Sampurno dan Victor Tumaang, serta seorang anggota kelompok pencinta alam Wanadri, Adijana Gustiansyah alias Agung. Mereka akan berangkat menggunakan penerbangan komersial hari ini pukul 14.00. Sedangkan Agung akan berangkat pukul 14.00 dari Jakarta bersama tim dari Kementerian Luar Negeri.

THC berhasil mengumpulkan dana yang cukup untuk memberangkatkan tiga evakuator dari Bandung. Dana yang mereka perlukan, ucap Grahito, tak sebesar dana yang dikucurkan Pemkot Bandung untuk mengirimkan dua evakuatornya. “Kami enggak sampai Rp 400 juta per orang,” ujarnya.

Sebelumnya, Pemkot Bandung mengirimkan dua pencinta alam yang sempat ikut ajang Seven Summit, yakni Regi Kayong Munggaran, 31 tahun, dan seorang temannya. Dua orang itu masing-masing membutuhkan dana Rp 400 juta untuk mencari warga Bandung dengan estimasi waktu selama dua pekan.

THC tak membatasi waktu tiga evakuatornya di sana. “Pokoknya sampai ketemu, baru pulang ke Bandung. Prioritas kami: membantu teman kami. Kalau ketemu lebih cepat, ada kemungkinan kami bantu korban lainnya di sana,” tuturnya.

Maka, kata Grahito, THC masih membuka rekening bantuan evakuasi bagi para anggotanya. Sebab, dia belum dapat memastikan berapa lama waktu yang diperlukan ketiga evakuator untuk menemukan anggota THC yang hilang. Semakin lama mereka di Nepal, biaya yang mereka perlukan tentu semakin besar.

Kadek Andana, 27 tahun, Alma Parahita (32), dan Jeroen Hehuwat (39) adalah tiga anggota THC yang diduga hilang di Nepal sejak gempa berkekuatan 7,8 skala Richter terjadi di sana pada Sabtu, 25 April 2015.

Kadek dan Alma merupakan pasangan suami-istri yang baru menikah pada Maret 2015. Mereka berdua mulai bergabung dengan THC pada 2007 dan kerap bareng naik gunung. Setelah empat tahun berpacaran, mereka memutuskan menikah.

Sedangkan Jeroen, tutur Grahito, saat ini bekerja sebagai engineer di perusahaan swasta di Ibu Kota. Alumnus Institut Teknologi Bandung angkatan 1993 ini bergabung dengan THC sejak 1989. Jeroen merupakan salah satu pencinta alam terbaik yang dimiliki THC. Dia telah menaklukkan sejumlah gunung tinggi di dalam dan luar negeri.

PERSIANA GALIH

Berita terkait

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

2 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

2 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

3 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

3 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

3 hari lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

3 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

4 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

5 hari lalu

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

Badan Geologi ESDM membeberkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

5 hari lalu

Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

Sedikitnya empat orang luka-luka akibat gempa yang terjadi pada Sabtu malam ini.

Baca Selengkapnya

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

6 hari lalu

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas intra-slab subduksi banda.

Baca Selengkapnya