Di Twitter, Dua Warga Bandung di Nepal Kontak Ridwan Kamil
Editor
Dewi Rina Cahyani
Selasa, 28 April 2015 19:33 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku sudah berhubungan dengan warga Bandung yang terjebak di Nepal setelah terjadi gempa pekan lalu. Dia menyatakan mengobrol dengan warga Bandung tersebut melalui media sosial Twitter.
“Pagi tadi saya Twiterr-an dengan dua warga Bandung di Nepal. Dia duluan mengontak via Twitter, dan saya jawab,” kata Emil—sapaan akrab Ridwan, saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Bandung, Selasa, 28 April 2015. Melalui media sosial berlogo burung itu, Emil mencoba menenangkan kedua warga Bandung tersebut.
“Saya bilang ‘kamu sabar dulu, sebisa mungkin kami akan berupaya. Kalian bertahan di sana, nanti ada tim berangkat ke sana,” ujar Emil, menirukan isi cuitannya. Besok, Pemkot Bandung akan mengirimkan dua orang warga Bandung untuk membantu mereka yang terjebak di sana. Kedua orang yang dikirim itu akan berbekal keperluan yang bersifat urgent.
"Kamu sabar ya. nanti ada tim sy ke sana. kontak @reggimunggaran RT @AdryanHafizh: saya dan @Nokturnae warga Bdg masih terjebak di Nepal, cuit Emil tiga jam lalu.
Adryan Hafizh adalah salah satu warga Bandung yang terjebak di Nepal. Melalui akun twitternya, @AdryanHafizh dan temannya pemilik akun @Nokturnae berada di negeri tersebut.
Selain mereka, masih ada tiga warga Bandung lainnya yang hilang kontak. Mereka adalah Pasangan suami istri Kadek Andana, 27 tahun, dan Alma Parahita, 32 tahu, juga Jeroen Hehuwat, 39 tahun.
Kementerian Luar Negeri mencatat, ada 34 warga negara Indonesia yang berada di Nepal saat gempa mengguncang Negara Seribu Kuil itu. Komunikasi di Nepal dikabarkan terputus sehingga keberadaan WNI yang hilang masih sulit dilacak.
Sebelumnya, Ketua Taruna Hiking Club, Grahito Handaru, mengatakan Kadek dan Alma tak memberi kabar sejak terjadinya gempa sebesar 7,9 skala richter di Nepal. Pasangan yang aktif di kelompok pencinta alam ini lolos seleksi tim ekspedisi Nepal 2015 yang digagas oleh THC Bandung. "Mereka berangkat dari Bandung pukul 02.00, lalu terbang dari Jakarta pukul 5.30,” ujar Grahito, saat ditemui wartawan di lokasi yang sama.
Tim Ekspedisi Nepal THC 2015 ini terdiri dari 9 orang. Di Negeri Seribu Kuil itu, kata Grahito, keduanya dipandu oleh Sherpa (warga Nepal petunjuk jalan), seorang dokter, dan koki masak. Menurut dia, sejak Rabu, 22 April 2015 kemarin, keduanya sudah tak memberi kabar. "Terakhir kontak saat mereka melakukan aklimatisasi (adaptasi cuaca) di pos pendakian area Langtang village,” kata dia. Dia menjelaskan, Langtang Village merupakan wilayah dengan sinyal yang minim.
PERSIANA GALIH