TEMPO Interaktif, Jakarta:Mahkamah Tinggi Singapura menjatuhkan hukuman masing-masing penjara seumur hidup untuk Juminem dan 10 tahun untuk Siti Aminah. Majelis hakim yang diketuai Choo Han Teck menyatakan kedua pembantu rumah tangga asal Lampung dan Jember, Jawa Timur ini, terbukti membunuh majikannya Ang Imm Suan pada 2 Maret 2004 di Kondominium Blok-2,Flora Drive, Carrisa Park, Singapura. "Ini berarti lebih ringan dari tuntutan jaksa menyatakan mereka telah membunuh karena tekanan depresi berat akibat perlakukan majikannya," kata Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Mohammad Selamat Hidayat kepada Tempo, Senin (5/9).Awalnya penuntut umum yang terdiri dari David Kho, Amarjith Singh, dan Jason Chan, Juminem dan Siti diangap telah melanggar pasal 224 ayat 34 Penal Code 302 Singapura, dengan ancaman hukuman mati. Namun setelah dilakukan pembelaan oleh Jimmy Yim dan Alvin Yea dibantu enam pengacara lainnya, hakim akhirnya menjatuhkan hukuman berdasarkan Penal Code 302. "Di situ, hukumannya seumur hidup atau 10 tahun penjara," ujar Selamat.Dia menilai bantuan hukum kepada dua tenaga kerja wanita ini sudah maksimal. "Kami, lewat penasehat hukum, meyakinkan hakim bahwa kedua orang ini tidak akan membahayakan masysrakat sekitar. Untuk itu, kami memita agar haim mempertimbangkan kembali untuk menjatuhkan hukuman mati pada mereka," papar Selamat.Juminem, lewat kakak iparnya Tugino, untuk sementara memutuskan tidak akan banding. Dia malah menyatakan bersyukur telah diberikan kesempatan untuk hidup, dengan tidak divonis mati. Hal yang sama disampaikan Siti lewat ayahnya, Sabik. Dirinya menerima dengan lapang dada keputusan itu. Raden Rachmadi