TEMPO.CO, Makassar - Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Makassar Andi Aziz Hasan mengatakan Pemerintah Kota Makassar akan menambah jumlah bank sampah, agar bisa mengurangi produksi sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang. “Sekarang kita sudah punya seratus bank sampah. Jumlahnya akan terus kami tambah,” ujar Aziz kepada Tempo, Ahad, 26 April 2015.
Dia menjelaskan, dengan adanya bank itu, sampah bisa lebih dulu dipilah sebelum dibawa ke TPA. Harapannya, 85 persen sampah bisa dipilah dan diolah di bank sampah, sehingga yang masuk ke TPA hanya sekitar 15 persen. “Dampaknya, umur TPA pun bisa diperpanjang,” ucap Aziz.
Dia menuturkan, agar masyarakat berminat mengelola bank sampah, pemerintah akan memberikan bantuan modal bagi masyarakat yang ingin mendirikan bank sampah. Dana ini akan menjadi modal awal bagi pengelola untuk membayar setiap sampah yang dibawa oleh nasabah. “Jumlahnya akan kami sesuaikan dengan jumlah nasabah dan produksi sampah di setiap bank sampah. Saat ini harga 1 kilogram sampah yang sudah dipilah sekitar Rp 8.500,” kata Aziz.
Menurut dia, jika sampah sudah bisa dikendalikan dari sumbernya, petugas kebersihan tidak terlalu repot melakukan bongkar-muat sampah. Jika sehari bisa tiga kali mengangkut sampah, dengan proses pemilahan, petugas mungkin baru tiga hari sekali datang mengambil sampah. “Biayanya pun lebih murah,” ujar Aziz.
Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal menuturkan setiap bank sampah juga akan dilengkapi fasilitas Internet. Jadi manajemen pengelolaan sampah di setiap kelurahan bisa dilakukan secara online. "Partisipasi warga di program bank sampah cukup tinggi. Dengan adanya Internet, kami berharap pendapatan pengelola juga bisa meningkat,” ucap Ical--sapaan Syamsu Rizal.
Sementara itu, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto yang baru pulang dari Kanada langsung melakukan kerja bakti di lorong Jalan Nusa Indah dan lorong 300 Jalan Nuri Kelurahan Kampung Buyang, Kecamatan Mariso. Danny membersihkan got dan mengajak warga memungut sampah yang berserakan. “Setelah kerja bakti, jangan ada lagi yang membuang sampah sembarangan,” kata Danny.
Danny menyatakan kerja bakti dengan warga adalah upaya pemerintah membangun kesadaran masyarakat. Bahwa sampah harus dikelola dengan baik. “Percuma kita jalankan banyak program jika warganya belum sadar menjaga kebersihan lingkungan,” ujur Danny.
MUHAMMAD YUNUS
Berita terkait
Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri
26 Oktober 2023
BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.
Baca SelengkapnyaCerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor
19 September 2023
Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.
Baca SelengkapnyaKali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti
15 September 2023
Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.
Baca SelengkapnyaKali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu
11 Agustus 2023
Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaMengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri
30 November 2022
Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.
Baca SelengkapnyaRatusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri
6 Juli 2022
Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.
Baca SelengkapnyaGrup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang
31 Maret 2022
Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil
29 Juli 2021
Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh
Baca SelengkapnyaKLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat
28 Juli 2021
KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.
Baca SelengkapnyaDua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi
2 Juni 2021
Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.
Baca Selengkapnya