TEMPO Interaktif, Ketaping:Sekitar 168 supir taksi yang beroperasi di Bandara Internasional Minangkabau berunjuk rasa ke kantor Gubernur Sumatera Barat dengan cara memarkir kendaraannya di halaman kantor gubernur. Selain itu, sebagian supir taksi memblokir transportasi bus di Bandara sehingga ratusan penumpang di Bandara terlantar, Selasa (30/8) sejak pukul 13.00 WIB hingga malam hari. Menurut Kepala Operasional Angkasa Pura II, Yohanes, supir taksi menuntut agar operasi 11 bus bandarayaitu Damri dan Transportasi Ekspres dihapus karenamenyebabkan mereka tidak dapat penumpang. "Itu, kan, tuntutan yang tidak benar, Asisten II Gubernur Sumbar Basril Taher yang ikut rapat dengan pengunjuk rasa juga tidak setuju,"kata Yohanes.Akhirnya jalan keluar yang dipilih adalah bus dantaksi sama-sama diletakkan di jalur dua. "Biasanya busyang parkir di jalur 1 sehingga banyak penumpangmemilih bus,"katanya.Karena tidak puas dengan kesepakatan itu, supir taksidi bandara akhirnya memblokir 4 bus Damri yang sedangberoperasi. Akibat aksi itu, sekitar 2.000 penumpangpesawat yang akan dan menunju bandara terpaksa menyewaojek dan mengendarai kendaraan pribadi ke bandara yangjaraknya 23 kilometer dari Kota Padang.Harlan (42) salah seorang supir Taksi Angkasamenyatakan unjuk rasa ini dilakukan karena tidak tahanlagi dengan kondisi supir taksi yang setiap hari hampir tidak mendapat penumpang di bandara. Karena penumpang lebih memilih naik bus serta travel liar bagi yang keluar kota. "Kami sebenarnya kasihan dengan penumpanmg pesawat yang terlantar, tapi mau bagaimana lagi, ini salah satu cara agar tuntutan kami diperhatikan,"katanya.Saat ini di bandara yang baru diresmikan itu ituberoperasi 168 taksi dan 11 bus bandara sementarapadahal jumlah penumpang pesawat tidak bertambah. Akhirnya, pukul 19.00 WIB bus bandara mulaidioperasikan kembali membawa penumpang dengan kawalanpolisi dari Polresta Padangpariaman. Febrianti