TEMPO Interaktif, Surabaya:Gubernur Jawa Timur Imam Utomo dipastikan menolak berdamai dengan PT Bayu Cahaya Emas (BCE), pengelola undian voucher emas Go Shock, jika majelis hakim Pengadilan Negeri Surabaya atau penggugat menawarkan berdamai. Demikian dikatakan Ketua Tim Hukum Gubernur Jatim, Indra Wiragana, kepada wartawan di kantornya, Selasa (30/8). Pertimbangannya, menurut Kepala Biro Hukum Pemerintah Provinsi Jatim itu, karena Gubernur menilai undian itu bernuansi judi dan akan merusak moral masyarakat Jatim. Selain itu pertimbangan kami judi ini akan mencemarkan nama baik Gubernur dan Pemerintah Provinsi Jatim. Apalagi Kapolri mempunyai komitmen memberantas judi, tegasnya.Seperti pernah diberitakan, 10 Agustus lalu PT BCE selaku pengelola undian berhadiah Rp 10 miliar menggugat Gubernur Jatim senilai Rp 5 triliun ke Pengadilan Negeri Surabaya dengan nomor surat gugatan 430/pdt.G/2005/PN Sby. Penggugatnya, Dawud Budi Sutrisno, selaku kuasa hukum PT BCE. Alasannya, PT BCE mengalami kerugian akibat Gubernur melarang peredaran voucher Go Shock. Rencananya sidang pertama atas gugatan PT BCE akan digelar pada Kamis (1/9) mendatang di Pengadilan Negeri Surabaya. Kami sudah siap mengikuti persidangan pertama, kata Indra.adi mawardi