TEMPO Interaktif, Jakarta:Organisasi masa (ormas) Islam mendukung kesepakatan damai yang dicapai pemerintah dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Ketua Umum Muhamadiyah, Din Syamsudin menyatakan, ormas Islam meminta agar pemerintah melibatkan masyarakat dalam sosialisasi isi kesepakatan. "Kesepakatan ini mengarah ke perdamaian sejati,"kata Din dalam acara, Silaturahim Ormas Islam dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, di Jakarta, Senin (29/8). Menurut Din, pemerintah perlu melakukan ini karena ormas merupakan bagian dari masyarakat madani. Selain itu, akan mempermudah implementasi perjanjian karena sebagian anggota GAM ada yang pernah aktif di organisasi masa Islam, seperti di Muhamadiyah, Nahdlatul Ulama, atau pesantren Gontor. Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, yang juga elit Partai Keadilan Sejahtera menyatakan, perdamaian ini merupakan keinginan masyarakat Aceh. "Genderang perdamaian telah ditabuh,"kata Hidayat yang mengaku baru kembali dari Aceh. Ia juga meminta pemerintah aktif menjelaskan isi kesepakatan ini dengan kelompok masyarakat yang beragama lainnya maupun kelompok nasionalis. "Agar tidak terjadi kesalahpahaman,"ujarnya. Sejumlah perwakilan ormas Islam mengungkapkan dukungannya telah mendengarkan penjelasan sejumlah poin kesepakatan oleh Wapres pada forum ini. Hadir sejumlah perwakilan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Nahdlatul Ulama, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Matlaul Anwar, dan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia. Selain itu juga hadir Majelis Ulama Indonesia serta perwakilan masyarakat Aceh yang tinggal di Pulau Jawa. Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan, kesepakatan ini merupakan kemenangan rakyat Aceh. Selain karena berakhirnya tindak kekerasan yang berlangsung 30 tahun, rakyat Aceh sekarang mulai bisa membangun wilayahnya. Pembangunan ekonomi bisa berjalan dan kesejahteraan masyarakat meningkat karena tidak ada kekerasan. Menurut Kalla, pemerintah segera mengumumkan pemberian amnesti kepada aktivis GAM sore ini. Menurutnya, itu merupakan tindak lanjut isi kesepakatan yang dicapai pada 15 Agustus. Para tahanan GAM, akan dibebaskan kembali di Aceh. "Pesawatnya sudah dicarter,"katanya. Budi Riza