Kisah Karni, TKI Brebes yang Ditembak Mati di Arab Saudi  

Reporter

Jumat, 17 April 2015 17:23 WIB

Desi Sri Rahayu (tengah) anak dari Karni binti Medi Tarsim, tenaga kerja Indonesia asal Brebes, Jawa Tengah, yang dieksekusi mati pemerintah Arab Saudi. Tempo/Dinda Leo Listy

TEMPO.CO, Brebes - Nuansa bahagia masih tersisa di rumah bercat hijau tanpa nomor itu. Sepekan lalu, si empunya rumah, Darpin, 40 tahun, baru menikahkan anak keduanya, Kadarisman, 17 tahun.

Namun sisa kebahagiaan segera sirna dan berganti isak tangis setelah dua petugas dari Kementerian Luar Negeri bertandang ke rumah di ujung gang RT 3 RW 2, Desa Karangjunti, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, pada Kamis, 16 April 2015 pukul 16.30 WIB.

“Kami ditugaskan untuk mengabarkan bahwa Bu Karni dieksekusi tadi pukul 10.00 waktu setempat (pukul 14.00 di Indonesia),” kata Kepala Seksi Repratriasi Direktorat Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Muhammad Sabri.

Karni, 37 tahun, adalah istri Darpin. Sejak sekitar 18 tahun lalu, Karni mengadu nasib sebagai tenaga kerja Indonesia legal di Arab Saudi. Selama bekerja menjadi pekerja rumah tangga di Arab, Karni sudah berganti majikan sebanyak tiga kali.

Kakak Karni, Disti, 40 tahun, mengatakan adiknya biasa pulang kampung tiap dua tahun sekali. “Gaji bekerja di Arab Saudi hanya Rp 1,2 juta per bulan. Tapi dia bisa menabung dan hasilnya untuk merenovasi rumah ini,” kata Disti.

Disti mengatakan Karni terakhir kali pulang pada 2009. Di tahun itu juga Karni berangkat lagi ke Arab Saudi untuk bekerja di majikan ketiga yang tinggal di Kota Yanbu, Madinah. Pada Oktober 2012, Karni dilaporkan membunuh anak perempuan majikannya yang baru berumur empat tahun.

Pada 2013, Karni divonis pidana mati oleh pengadilan setempat. Sekitar 2,5 tahun Karni mendekam di penjara Madinah. Difasilitasi Kementerian Luar Negeri, Darpin dan ayah Karni, Medi Tarsim, 80 tahun, dua kali membesuk Karni pada Maret 2014 dan Maret 2015.

“Tiap bertemu hanya 10 menit,” kata Darpin yang bekerja sebagai petani. Tiap pertemuan, Karni hanya berpesan agar anak bungsunya, Desi Sri Rahayu, jangan sampai putus sekolah. Kini Desi berumur 10 tahun dan masih duduk di bangku kelas tiga sekolah dasar.

Adapun dua kakaknya, Sukron Hidayat, 20 tahun, dan Kadarisman, 17 tahun, hanya mengantongi ijazah SD. Keduanya kini bekerja sebagai kuli bangunan di Jakarta. “Dia (Karni) tidak pernah bercerita soal eksekusi matinya,” ujar Darpin.

Informasi yang diperoleh Kementerian Luar Negeri dari Konsulat Jenderal RI di Jedah, Sabri mengatakan, Karni dipindahkan dari penjara Madinah ke penjara Kota Yanbu pada Kamis pagi. Tujuan pemindahan itu agar ahli waris korban atau keluarga majikannya bisa menyaksikan proses eksekusi mati Karni.

“Pemerintah sudah beberapa kali mengupayakan permintaan maaf untuk Karni,” kata Sabri. Namun nasib Karni hanya ditentukan dari pihak ahli waris korban atau keluarga majikannya. Hingga detik-detik terakhir sebelum algojo melakukan eksekusi mati, ahli waris tetap tidak memberi maaf. Karni pun mengembuskan napas terakhir dengan cara ditembak.

DINDA LEO LISTY

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

21 jam lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

1 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

3 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

3 hari lalu

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

Tingginya angka kepemilikan senjata api di AS sudah sampai di level yang mengkhawatirkan. Bagaimana kondisi di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

5 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

6 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

6 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

6 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Polisi Pesta Narkoba di Cimanggis Depok, Kilas Balik Kasus Irjen Teddy Minahasa Terlibat Jaringan Narkoba

9 hari lalu

Polisi Pesta Narkoba di Cimanggis Depok, Kilas Balik Kasus Irjen Teddy Minahasa Terlibat Jaringan Narkoba

Polisi pesta narkoba belum lama ini diungkap. Bukan kali ini kasus polisi terlibat narkoba, termasuk eks Kapolda Sumbar Irjen Teddy Minahasa.

Baca Selengkapnya