Konvoi Seusai UN, Pelajar Bandel Kelabui Polisi

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 17 April 2015 08:32 WIB

Sejumlah pelajar melakukan aksi coret-coret usai mengikuti Ujian Nasional (UN) hari terakhir di Makassar, 15 April 2015. Aksi konvoi dan coret-coretan seragam masih dilakukan pelajar untuk meluapkan ekspresi kegembiraan mereka selepas mengikuti UN meski pengumuman kelulusan belum diumumkan. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Depok - Sebanyak sepuluh pelajar digiring ke kantor Kepolisian Sektor Sukmajaya. Mereka dibawa ke kantor polisi karena melakukan corat-coret seragam sekolah seusai ujian nasional di Jalan Juanda, Kelurahan Bhaktijaya, Sukmajaya, Depok.

Mereka ditangkap lantaran dianggap meresahkan warga dan ugal-ugalan di jalan saat mengendarai motor. Kepala Polsek Sukmajaya Komisaris Agus Widodo mengatakan saat anggota Sabhara Polsek Sukmajaya berpatroli dengan sepeda motor, terlihat sekitar 50-an siswa SMK sedang mencorat-coret pakaian dan rambutnya dengan cat.

Petugas kemudian mendatangi dan menyapa para pelajar dengan mengucapkan selamat atas pelaksanaan ujian serta mendoakan semoga mendapatkan nilai yang baik. "Kami mengimbau agar mereka langsung pulang, demi ketertiban dan keselamatan," kata Agus di Depok, Kamis, 16 April 2015.

Saat diberi imbauan itu, para siswa membubarkan diri. Namun ternyata mereka hanya berpindah tempat berkumpul, dari Jalan Sonokeling, Sukmajaya, ke Jalan Juanda. Para pelajar ini konvoi tanpa mengenakan helm dan mengendarai sepeda motor dengan serampangan.

Anggota Polsek Sukmajaya ternyata terus memantau gerak-gerik para pelajar itu. Ketika mengetahui mereka konvoi di Jalan Juanda, petugas langsung menggiring para pelajar itu ke kantor polisi.

Agus mengatakan tidak ada senjata tajam yang dibawa. Tapi, ulah mereka di jalan meresahkan warga sekitar. "Mereka diberi hukuman membersihkan lantai saja," kata Agus. Untuk barang bukti, Polsek Sukmajaya hanya menahan sepeda motor mereka dan meminta orang tua datang untuk membawa mereka pulang.

Lebih lanjut, Agus menturkan, untuk mencegah aksi tawuran seusai ujian nasional. Polsek Sukmajaya juga menyiapkan tiga unit khusus guna memantau pelajar yang berada di titik-titik rawan tawuran. Satu unit ada dua petugas yang berkeliling menggunakan mobil patroli.

IMAM HAMDI

Berita terkait

Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?

24 Agustus 2022

Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?

Kemendikbudristek menginisiasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK untuk SD, SMP, dan SMA sederajat sebagai pengganti Ujian Nasional (UN).

Baca Selengkapnya

Polisi Selidiki Ibu Aniaya Anak Hingga Tewas di Kebon Jeruk

20 Oktober 2019

Polisi Selidiki Ibu Aniaya Anak Hingga Tewas di Kebon Jeruk

Aparat Kepolisian Sektor Kebon Jeruk, Jakarta Barat tengah menyelidiki kasus ibu aniaya anak yang masih berumur 2 tahun hingga tewas.

Baca Selengkapnya

KPAI Usulkan Soal UN untuk Sekolah Darurat Dibedakan

9 Januari 2019

KPAI Usulkan Soal UN untuk Sekolah Darurat Dibedakan

KPAI juga meminta kebijakan pembedaan soal UN diberlakukan untuk para siswa yang pindah sekolah akibat bencana di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Penyerangan Polsek Penjaringan, Rohandi Diduga Ingin Bunuh Diri

9 November 2018

Penyerangan Polsek Penjaringan, Rohandi Diduga Ingin Bunuh Diri

Penyerangan itu dilakukan Rohandi karena ia berharap ditembak mati oleh polisi

Baca Selengkapnya

Penyerangan Polsek Penjaringan, Pelaku Teriakkan Takbir

9 November 2018

Penyerangan Polsek Penjaringan, Pelaku Teriakkan Takbir

Polsek Penjaringan terlah berkoordinasi dengan Tim Densus Antiteror untuk menyelidiki penyerangan tersebut.

Baca Selengkapnya

Siapa Shendy, Lolos dari Begal lalu Berjuang dari Penyekapan?

28 Oktober 2018

Siapa Shendy, Lolos dari Begal lalu Berjuang dari Penyekapan?

Shendy Hidayatullah menjadi korban begal di jalan dekat kampusnya. Tak ada pertolongan yang datang dini hari itu, sebaliknya ...

Baca Selengkapnya

Dua Orang Tewas Usai Tenggak Miras Tiruan Martell

25 Oktober 2018

Dua Orang Tewas Usai Tenggak Miras Tiruan Martell

Miras tiruan, begitu disebut, karena harga Martell per botol yang lebih dari Rp 500 ribu bisa didapat seharga Rp 150 ribu. Miras juga dirasa bau lem

Baca Selengkapnya

Mudik, Polisi Buka Tempat Penitipan Kendaraan di Semua Polsek

6 Juni 2018

Mudik, Polisi Buka Tempat Penitipan Kendaraan di Semua Polsek

Polda Metro Jaya memperbolehkan masyarakat menitipkan kendaraan pribadi jika tidak dibawa mudik di semua kantor polisi di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Hasil Analisis UN Diharapkan Bisa Mendongkrak Mutu Pendidikan

18 April 2018

Hasil Analisis UN Diharapkan Bisa Mendongkrak Mutu Pendidikan

Hasil telaah akan digunakan untuk mendiagnosa topik-topik yang harus diperbaiki di setiap sekolah untuk setiap mata pelajaran.

Baca Selengkapnya

Mendikbud Tanggapi Soal UN Matematika yang Dianggap Sulit

18 April 2018

Mendikbud Tanggapi Soal UN Matematika yang Dianggap Sulit

Soal UN SMA mata pelajaran matematika membuat gaduh para siswa karena dinilai terlalu sulit dan tak pernah diajarkan.

Baca Selengkapnya