TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti mengatakan pihaknya menemukan sejumlah praktek curang dalam ujian nasional via online tingkat sekolah menengah atas. "Soalnya bocor," katanya saat dihubungi, Rabu, 15 April 2015.
Menurut dia, soal itu tersebar melalui situs tertentu. Sayangnya, ia tak menyebutkan nama situs tersebut. "Nanti siang kami berikan keterangan," ucap Kepala SMA Negeri 3 Jakarta ini.
Ia juga heran praktek curang dalam ujian nasional kembali terjadi. Padahal, tahun ini, ujian nasional tidak menentukan lagi kelulusan seorang siswa.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Ari Budiman menyangkal terjadi kebocoran dalam ujian nasional tahun ini. "Gimana mau bocor? Masing-masing beda soal," ujarnya.
Kalau terjadi praktek curang, pengawas, ujar Ari, akan melaporkan kepadanya. "Sampai sekarang belum ada," tuturnya. Ia justru menuding FSGI mencari sensasi. "Setiap tahun selalu dibilang bocor. Jangan-jangan mereka yang bocorin."
Toh, jika benar terjadi kebocoran, menurut Ari, Kementerian Pendidikan akan bertindak langsung. "Ini adem-adem saja," katanya. Menurut Ari, isu kebocoran hanya kebohongan belaka.
UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai
15 Juni 2017
UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan soal ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah pertama pada 2018 tidak lagi berbentuk pilihan ganda, melainkan esai.
Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih
2 Mei 2017
Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih
Kepolisian Resor Klaten mendalami dugaan adanya keterlibatan kelompok klitih dalam konvoi pelajar yang melakukan aksi brutal di sejumlah wilayah, hari ini.