Beragam Tafsir Pidato Megawati, dari Soal Jewer Jokowi hingga Galaunya PDIP

Reporter

Editor

Elik Susanto

Sabtu, 11 April 2015 05:11 WIB

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri berbincang dengan Presiden RI Joko Widodo, saat mengikuti pembukaan Kongres IV PDI Perjuangan, di Hotel Inna Grand Bali Beach, Bali, 9 April 2015. Agenda Kongres PDI Perjuangan tersebut untuk menetapkan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan periode 2015-2020 dan akan berlangsung dari tanggal 8-12 April 2015. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO , Denpasar - Koalisi LSM menilai, pidato politik Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri merupakan pengungkapan kegundahan secara vulgar atas hubungannya dengan Presien Joko Widodo. Selama 6 bulan pemerintahan Presiden Jokowi, peran PDI Perjuangan tersingkirkan oleh kekuatan politik yang lain.

Ray Rangkuti dari Lingkar Madani Indonesia menyebut, dua kekuatan yang bersaing dengan PDI Perjuangan adalah koalisi Surya Paloh dan Jusuf Kalla serta koalisi 4 sekawan, yakni Rini Soemarno, Andi Wijayanto, Hendropriyono serta Luhut Panjaitan. "Kelihatan sekali komunikasi politik Megawati dengan Jokowi kurang baik. Mestinya soal ini bisa dibicarakan secara tertutup," ujarnya, Jumat, 10 April 2015 di sela-sela arena Kongres PDI Perjuangan di Bali.

Dalam konteks itu, Ray menyarankan Jokowi dan Megawati untuk berpegang pada cita-cita awal ketika akan memegang pemerintahan. Yakni, menciptakan pemerintahan yang transparan dan bebas dari korupsi. "Seperti terlihat pada kasus Budi Gunawan di mana komitmen untuk pemberantasan korupsi kelihatan melemah dan Jokowi tak kuasa mengatasi pengaruh pihak yang lain," kata Ray.

Sementara itu, Megawati dan PDI Perjuangan juga kelihatan kurang mendukung kebijakan Jokowi dalam mengatasi masalah Budi Gunawan. "Kelihatannya Jokowi itu seperti orang yang berada di luar partai," ujarnya.

Tokoh lain, Romo Benny Susetyo, menegaskan pidato Megawati ibarat seorang ibu yang menjewer anaknya untuk kembali ke jalan ideologi. Yakni, ideologi Trisakti yang telah diterjemahkan dalam program Nawacita. Sekarang ini telah kelihatan, kehidupan rakyat menjadi makin sulit dengan harga-harga yang makin mahal.

Jokowi, kata Benny, mestinya fokus pada isu-isu utama yang terkait dengan kepentingan rakyat, yakni masalah kedaulatan pangan dan dan kedaulatan energi. "Jangan lagi terlalu banyak blusukan dan ingin menyelesaikan banyak masalah. Fokus dulu ke persoalan-persoalan utama," kata Benny.

Jokowi, Benny menambahkan, harus berani untuk mengganti para menteri yang sudah jelas memiliki perbedaan ideologis atau tidak memiliki kapabilitas dalam bidangnya.

ROFIQI HASAN

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

36 menit lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

3 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

13 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

13 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

15 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

19 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

20 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

22 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

23 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

23 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya