Ironi Petani, Panen Berlimpah tapi Beras Patah-patah  

Reporter

Rabu, 8 April 2015 15:28 WIB

Ilustrasi petani. ANTARA/Fikri Yusuf

TEMPO.CO, Bangkalan - Petani padi di Desa Telang, Kecamatan Kamal, Bangkalan, Jawa Timur, tetap murung sekalipun panen tahun ini dianggap lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya. Kegembiraan setelah beranjak dari tanah sawah luruh ketika gabah digiling menjadi beras.

"(Mesin) Penggilingan berasnya sudah tua," kata Lukman Hakim, Kepala Desa Telang, Rabu, 8 April 2015. "Bulir gabah yang digiling patah dan tidak utuh. Harga pun turun."

Menurut Lukman, beras yang patah kurang diminati pembeli. Andai beras putih dan tetap utuh, harganya di pasar bisa setara dengan beras pabrikan, yaitu Rp 9.500 per kilogram. Sedangkan beras yang patah-patah dihargai cuma Rp 6.500 per kilogram. "Kondisi ini membuat keuntungan petani berkurang," ujarnya.

Lukman berharap kondisi ini mendapat perhatian dari pemerintah. Bantuan untuk petani, tutur dia, jangan hanya berfokus pada alat pertanian tapi juga alat setelah panen, yaitu mesin giling padi. "Di desa saya, mesin gilingnya buatan tahun 1970-an, hasilnya beras jadi patah-patah," ucapnya.

Lukman yakin, dengan adanya bantuan mesin giling, keuntungan petani akan semakin meningkat. Di Desa Telang, rata-rata petani menghasilkan gabah kering sebanyak 7 ton per hektare. "Jauh lebih tinggi dibanding tahun lalu di mana per hektare sawah hanya menghasilkan 5 ton gabah," tuturnya.

Adapun harga beras di pasar lokal turun tajam. Di Pasar Jaddih, Kecamatan Socah, harga antara beras giling dan beras pabrikan timpang. "Kalau beras giling petani Rp 7.500 per kilogram, kalau beras merek Lima Jaya Rp 10.500 per kilogram," kata Halimah, seorang pedagang beras.

Dia mengaku harga beras giling memang mengalami penurunan karena biasanya mengikuti waktu panen raya. "Dulu, sebelum panen raya, harga beras giling mencapai Rp 9.000 per kilogram," ujarnya sambil membenarkan bahwa beras patah hanya laku untuk upacara pernikahan atau sunatan.

MUSTHOFA BISRI

Berita terkait

Akademisi: Kesejahteraan Petani di Era Mentan SYL Terus Meningkat

8 Juni 2022

Akademisi: Kesejahteraan Petani di Era Mentan SYL Terus Meningkat

Peningkatan kesejahteraan dapat terlihat dari data BPS. Data FAO juga menunjukkan produksi beras di Indonesia melimpah, kedua terbanyak di Asia.

Baca Selengkapnya

Program Makmur Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Petani

9 September 2021

Program Makmur Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Petani

Tercatat sejumlah peningkatan antara lain produktivitas yang naik dari 34 persen menjadi 42 persen, serta bertambahnya pendapatan petani.

Baca Selengkapnya

Sebut Petani Saat Ini Tak Sejahtera, KRKP Jelaskan Indikatornya

13 Desember 2018

Sebut Petani Saat Ini Tak Sejahtera, KRKP Jelaskan Indikatornya

KRKP menyatakan target swasembada beras yang dicanangkan Jokowi sejak empat tahun lalu masih belum bisa mensejahterakan petani.

Baca Selengkapnya

Tanam Padi Pakai Metode Hazton, Panen Petani Sigi Meningkat Pesat

17 Maret 2018

Tanam Padi Pakai Metode Hazton, Panen Petani Sigi Meningkat Pesat

Budidaya padi dengan Metode Hazton berhasil meningkatkan hasil panen di Sigi, Sulawesi Tengah.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Keluhkan Pemuda Tak Ingin Jadi Petani

4 Januari 2018

Mentan Amran Keluhkan Pemuda Tak Ingin Jadi Petani

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan para petani di Indonesia banyak yang berusia tua dan sulit mendapatkan generasi penerus.

Baca Selengkapnya

Rembuk Petani Soroti Pemborosan Rp 45 Triliun Subsidi Pertanian

29 September 2017

Rembuk Petani Soroti Pemborosan Rp 45 Triliun Subsidi Pertanian

Hasil Rembuk Nasional Petani mengusulkan dilakukan audit terhadap subsidi pupuk, benih, dan alat pertanian yang tiap tahunnya mencapai Rp 45 triliun.

Baca Selengkapnya

Penyebab Petani Mataram Enggan Terima Bantuan Mesin Pemerintah

13 September 2017

Penyebab Petani Mataram Enggan Terima Bantuan Mesin Pemerintah

Petani di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, enggan menerima tiga unit mesin panen padi dengan ukuran besar yang merupakan bantuan dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Pekan Kontak Tani Nelayan Ditutup, Peserta Agar Pelopori Daerah

11 Mei 2017

Pekan Kontak Tani Nelayan Ditutup, Peserta Agar Pelopori Daerah

Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (Penas KTNA) di Banda Aceh berakhir dan para petani dan nelayan diharapkan menjadi pelopor di daerahnya.

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertanian Siapkan Program Regenerasi Petani  

14 Januari 2017

Kementerian Pertanian Siapkan Program Regenerasi Petani  

Program tersebut untuk mencari bibit-bibit petani muda yang mampu menguasai teknologi pertanian serta berkompetensi di bidang informasi pertanian.

Baca Selengkapnya

1,4 Juta Petani di Jawa Tengah Punya Kartu Tani Tahun Ini

12 Januari 2017

1,4 Juta Petani di Jawa Tengah Punya Kartu Tani Tahun Ini

Sekitar 1.484.221 orang petani di Jawa Tengah akan mendapatkan kartu tani, sehingga tidak lagi terkendala stok pupuk saat masa pemupukan.

Baca Selengkapnya