TEMPO.CO, Surabaya - Pakar terorisme dari UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof Dr Akhmad Muzakki, menegaskan bahwa ada dua sumber jaringan teroris di Indonesia. "Kelompok yang frustrasi dengan keadaan (hopeless) dan kelompok yang mengalami migrasi Indonesia-Malaysia (TKI)," katanya kepada Antara di Surabaya, Minggu, 5 April 2015, terkait dengan perkembangan gerakan terorisme di Jawa Timur.
Menurut Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur itu, kedua sumber teroris itu menyebabkan ada tiga tipe kelompok radikal di Indonesia. "Tiga tipe itu adalah genealogi, ideologi patronase, dan ideologi etnis," kata Dekan FISIP UIN Sunan Ampel Surabaya tersebut.
Menurut doktor lulusan Australian National University (ANU) itu, tipe genealogi berkaitan dengan pemain lama, seperti Ustad Rasyid Ridho, putra Abubakar Ba'asyir (hubungan Indonesia-Malaysia). Tipe genealogi mungkin saja tersebar di kawasan yang memiliki persaingan cukup ketat, seperti Jakarta dan Surabaya.
"Kalau mengalami hopeless, lalu terpengaruh dengan tawaran kerja menjadi TKW atau TKI, kepulangannya bisa membawa ajaran radikal dengan tipe genealogi," ujarnya.
Tipe ideologi patronase berkaitan dengan hubungan guru-murid, seperti terduga ISIS di Dau Malang (Ustad Romli), murid Ustad Rasyid Ridho.
Adapun tipe ideologi etnis berkaitan dengan etnis Arab yang kebetulan dalam satu kelompok Al-Irsyad, seperti terduga ISIS yang baru saja ditangkap di Malang. "Penangkapan paling akhir di Jatim itu terkait dengan tipe terakhir, yakni tipe ideologi etnis yang memiliki jaringan dengan kelompok Al-Irsyad," katanya.
Dalam tataran pergaulan kehidupan, kata Muzakki, kelompok Al-Irsyad di Indonesia ada dua golongan. Ada golongan yang terbuka dan dekat dengan tokoh-tokoh Indonesia sehingga tidak radikal. Namun ada kelompok Al-Irsyad yang menutup diri dan dekat dengan tokoh-tokoh di Timur Tengah. "Inilah yang radikal," tuturnya.
Hal itu menunjukkan bahwa semua sumber jaringan teroris berasal dari luar Indonesia. "Artinya, jaringan teroris yang mengakar di Indonesia tidak ada karena semuanya impor," katanya.
ANTARA
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
7 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
26 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
27 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
35 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
36 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
38 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
38 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
38 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
39 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!
39 hari lalu
Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang
Baca Selengkapnya