Ini Dua Sumber Jaringan Teroris ISIS di Indonesia  

Reporter

Editor

Kurniawan

Senin, 6 April 2015 05:03 WIB

Anggota Kepolisian melakukan pengamanan dan penjagaan saat jenazah Teroris Poso bernama Rony alias Joko yang ditembak mati Tim Densus 88 diperiksa di ruang instalasi Forensik RS. Bhayangkara Kota Kediri, Jawa Timur, 16 Januari 2015. ANTARA/Rudi Mulya

TEMPO.CO, Surabaya - Pakar terorisme dari UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof Dr Akhmad Muzakki, menegaskan bahwa ada dua sumber jaringan teroris di Indonesia. "Kelompok yang frustrasi dengan keadaan (hopeless) dan kelompok yang mengalami migrasi Indonesia-Malaysia (TKI)," katanya kepada Antara di Surabaya, Minggu, 5 April 2015, terkait dengan perkembangan gerakan terorisme di Jawa Timur.

Menurut Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur itu, kedua sumber teroris itu menyebabkan ada tiga tipe kelompok radikal di Indonesia. "Tiga tipe itu adalah genealogi, ideologi patronase, dan ideologi etnis," kata Dekan FISIP UIN Sunan Ampel Surabaya tersebut.

Menurut doktor lulusan Australian National University (ANU) itu, tipe genealogi berkaitan dengan pemain lama, seperti Ustad Rasyid Ridho, putra Abubakar Ba'asyir (hubungan Indonesia-Malaysia). Tipe genealogi mungkin saja tersebar di kawasan yang memiliki persaingan cukup ketat, seperti Jakarta dan Surabaya.

"Kalau mengalami hopeless, lalu terpengaruh dengan tawaran kerja menjadi TKW atau TKI, kepulangannya bisa membawa ajaran radikal dengan tipe genealogi," ujarnya.

Tipe ideologi patronase berkaitan dengan hubungan guru-murid, seperti terduga ISIS di Dau Malang (Ustad Romli), murid Ustad Rasyid Ridho.

Adapun tipe ideologi etnis berkaitan dengan etnis Arab yang kebetulan dalam satu kelompok Al-Irsyad, seperti terduga ISIS yang baru saja ditangkap di Malang. "Penangkapan paling akhir di Jatim itu terkait dengan tipe terakhir, yakni tipe ideologi etnis yang memiliki jaringan dengan kelompok Al-Irsyad," katanya.

Dalam tataran pergaulan kehidupan, kata Muzakki, kelompok Al-Irsyad di Indonesia ada dua golongan. Ada golongan yang terbuka dan dekat dengan tokoh-tokoh Indonesia sehingga tidak radikal. Namun ada kelompok Al-Irsyad yang menutup diri dan dekat dengan tokoh-tokoh di Timur Tengah. "Inilah yang radikal," tuturnya.

Hal itu menunjukkan bahwa semua sumber jaringan teroris berasal dari luar Indonesia. "Artinya, jaringan teroris yang mengakar di Indonesia tidak ada karena semuanya impor," katanya.

ANTARA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

7 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

26 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

27 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

35 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

36 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

38 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

38 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

38 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

39 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

39 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya