Nama Munir Resmi Dijadikan Jalan di Den Haag Pekan Depan  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Jumat, 3 April 2015 13:36 WIB

Poster stensil berjudul "Untuk Munir" karya Digie Sigit yang dipamerkan di Sangkring Art Space, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa (D.I.) Yogyakarta, Jumat, 13 September 2013. Tempo/SURYO WIBOWO

TEMPO.CO, Malang - Nama aktivis hak asasi manusia, Munir Said Thalib alias Munir, diabadikan menjadi nama jalan di Kota Den Haag, Belanda, dengan nama Munirstraat. Suciwati, istri mendiang Munir, mengatakan nama Munirstraat akan diresmikan Sabtu, 11 April 2015. "Insya Allah diresmikan Sabtu depan, pukul 16.00 waktu Den Haag," kata Suciwati lewat jaringan media sosial WhatsApp, Jumat, 3 April 2015.

Suciwati dan keluarga, serta para sahabat Munir merasa sangat berbahagia. Tapi, Suciwati mengatakan, dia dan para sahabat Munir belum berpikir untuk mengadakan persiapan khusus untuk menyambut peresmian nama Jalan Munir tersebut. "Tidak ada persiapan khusus. Cuma ada konferensi pers 11 April nanti di Jakarta. Insya Allah, aku sendiri menghadiri acara peresmian di Den Haag," ujar Suciwati.

Suciwati enggan memberi rincian kegiatan terkait dengan acara peresmian Jalan Munir di Den Haag itu. Namun, ia mengatakan semua bahan untuk jumpa pers di Jakarta nanti disiapkan para kawan dan sahabat Munir. "Aku kan tidak kerja sendirian, sik ono konco-konco liyone (masih ada kawan-kawan lainnya) yang bekerja dan membantu," ujar Suci, yang juga aktivis perburuhan itu. (Baca: Suciwati: Jalan Munir di Den Haag Itu Ironis)

Nama Munirstraat sudah direncanakan diresmikan akhir 2014. Pada 11 November 2014, peneliti Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan, Indria Ferdina, mengatakan rencana peresmian Munirstraat diterima Indria dan Suciwati dari pemerintah Den Haag akhir September 2014. "Saya dan Suciwati ke sana (Den Haag) untuk menerima kabar itu," kata Indria, yang tidak menyebutkan alasan tertundanya peresmian nama itu.

Menurut Indria, pemerintah Den Haag sudah berinisiatif membuat nama Munirstraat dari tahun 2011. Pemerintah Kota Den Haag yang langsung menghubungi Suciwati. Bila sudah diresmikan, nantinya nama Munir bersanding dengan nama aktivis hak asasi manusia dunia, seperti Martin Luther King dari Amerika Serikat, dan Bunda Teresa, pembela hak-hak orang miskin dari India.

Munir wafat di usia 39 tahun di atas pesawat Garuda Indonesia dalam penerbangan dari Jakarta ke Amsterdam pada 7 September 2004. Direktur Eksekutif Imparsial ini ke Amsterdam untuk melanjutkan studi. Pada 20 Desember 2005, Pollycarpus Budihari Priyanto divonis 14 tahun penjara atas pembunuhan Munir. Hakim menyatakan bahwa Pollycarpus, pilot Garuda yang sedang cuti, menaruh arsenik di makanan Munir.

ABDI PURMONO

Berita terkait

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

41 hari lalu

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

Suciwati mengatakan Komnas HAM hanya memeriksa 3 saksi dalam waktu satu tahun tiga bulan dalam penyelidikan kembali kematian Munir.

Baca Selengkapnya

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

42 hari lalu

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) mendesak Komnas HAM menetapkan kasus pembunuhan Munir Said Thalib sebagai pelanggaran HAM berat

Baca Selengkapnya

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

48 hari lalu

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

Istri aktivis HAM Munir, Suciwati desak ada pengadilan HAM ad hoc untuk kematian suaminya. Ia menuntut presiden buktikan janji untuk menuntaskannya.

Baca Selengkapnya

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

48 hari lalu

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.

Baca Selengkapnya

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

49 hari lalu

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

49 hari lalu

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

53 hari lalu

Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

Istri Munir, Suciwati termasuk dari 50 tokoh yang kirimkan surat kepada ketua umum partai politik untuk ajukan hak angket DPR. Ini alasannya mendukung

Baca Selengkapnya

Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

57 hari lalu

Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

Profil Arief Sulistyanto yang diangkat Erick Thohir jadi Komisaris ASABRI.

Baca Selengkapnya

Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

19 Januari 2024

Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

Aksi 17 tahun Aksi Kamisan kemarin dilakukan. Salah satu aktivis yang kerap mengikuti gerakan tuntut keadilan yaitu Suciwati, istri aktivis HAM Munir.

Baca Selengkapnya

Mengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun

18 Januari 2024

Mengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun

Setiap Kamis sore sejak 18 Januari 2007, Aksi Kamisan menuntut negara menuntaskan kasus hak asasi manusia atau HAM berat di Indonesia.

Baca Selengkapnya