Teror-teror terhadap Tari Arizona dan Dugaan Keluarga

Reporter

Rabu, 1 April 2015 20:38 WIB

Tari Arizona, pegawai Pengadilan Tinggi Pontianak, yang menjadi korban pembunuhan. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Pontianak - Keluarga besar korban pembunuhan Tari Arizona meminta polisi menyidik latar belakang kasus-kasus yang pernah menimpa anaknya. "Anak saya tidak pernah dendam atau punya musuh. Tetapi sepanjang hidupnya, anak saya banyak tertimpa masalah, dari semenjak belum menikah hingga pernikahannya berakhir," kata Muhammad Taufik, ayah Tari, usai pelaksanaan rekonstruksi di kediamannya, Jalan Tani Makmur, Kotabaru Pontianak, Rabu, 1 April 2015.

Taufik menyatakan polisi perlu memanggil semua pihak yang terkait dengan masa lalu Tari. Orang-orang ini, kata Taufik, adalah orang yang mempunyai tunggakan masalah dengan Tari, dan bahkan belum ditindaklanjuti oleh kepolisian.

Desakan tersebut dilontarkan Taufik lantaran dikuatkan beberapa fakta yang didapat dari pihak kepolisian.

Taufik menyatakan, pelarian tersangka Rudi dikatakannya sangat terencana dan rapi. Bahkan kepolisian sempat lama menemukan jejak Rudi. Rudi juga tampak hendak melarikan diri keluar Pulau Kalimantan. "Seperti memang sudah direncanakan," kata Taufik.

Taufik meminta polisi tidak mengesampingkan informasi-informasi yang sudah diberikannya.

Husni Sanusi, paman Tari, menambahkan, korban pernah menyatakan sering diteror oleh mantan suaminya. "Korban juga difitnah selingkuh, saat ditemani makan bakso dengan orang yang menjaga rumahnya," kata Husni.

Tak hanya itu, tubuh Tari yang lebih besar dari pelaku, diyakini bisa melakukan perlawanan saat akan dianiaya. Tetapi luka-luka di tubuh korban sepertinya lebih dominan, sehingga korban diyakini tidak memberikan perlawanan yang berarti.

Tari juga memiliki ilmu bela diri. Hal ini yang semakin menguatkan keluarga bahwa Tari tak semudah itu dilumpuhkan. "Korban sering menelepon, sering curhat, kalau diteror dan dicegat seseorang tak dikenal," kata Farida, bibi korban.

Menanggapi keluhan keponakannya, Farida menyarankan agar menabrak orang yang mencegatnya dengan motor atau mobil.

Ditambah lagi, kejadian dilakukan saat korban sedang tidak ditemani kerabatnya. Seolah-olah, pelaku sudah mempelajari kebiasaan korban.

Secara terpisah, Kepala Kepolisian Resor Kota Pontianak, Komisaris Besar Raden Heru Prakoso, menegaskan pihaknya sudah mengedepankan teknik Scientific Crime Investigation untuk mengungkap kasus ini. "Pelakunya tunggal. Namun kita berhasil menangkap penadah barang-barang korban yang dijual pelaku," katanya.

Suami Tari, Novi, tidak bisa dihubungi langsung karena tuna rungu. Keluarga sebenarnya menutupi peristiwa ini dari Novi. Namun, Novi mengetahui dari sosial media. Novi bahkan sempat membuat status bela sungkawa untuk Tari. Menurut ayah Novi, Ali Anafia, saat kejadian, Novi berada di Jakarta. Bahkan Novi tidak pulang ke Pontianak Hari Raya Idul Fitri lalu.

ASEANTY PAHLEVI

Berita terkait

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

50 menit lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

15 jam lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

15 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

15 jam lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

18 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

19 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

20 jam lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

20 jam lalu

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

Pelaku pembunuhan perempuan di Bandung yang mayatnya dimasukkan dalam koper membeli koper usai menghabisi nyawa korban.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

1 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya