Inilah Rumah Leluhur Lee Kuan Yew di Semarang

Reporter

Rabu, 1 April 2015 10:54 WIB

Seorang wanita memegang salah satu surat kabar edisi khusus tentang wafatnya mantan Perdana Menteri, Lee Kuan Yew, di Raffles Place, Singapura, 23 Maret 2015. Nicky Loh/Bloomberg via Getty Images

TEMPO.CO, Semarang - Rumah di ujung timur Jalan Pemuda Nomor 57A Kota Semarang itu tak menampilkan sesuatu yang mencolok. Bangunan itu sama dengan rumah di sekitarnya yang rata-rata digunakan untuk usaha perdagangan dan kantor bisnis. Publik pun jarang tahu rumah itu pernah ditempati leluhur mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew.

"Saya tak pernah tahu, bahkan baru dengar dari wartawan saat mendatangi kantor ini," kata Supri Hariyanto, seoarang pekerja Royal Body Care, yang kini menempati rumah yang dipastikan pernah ditempati oleh Lee Hoon Leong, kakek Lee Kuan Yew saat di Semarang.

Rumah itu kini sudah berganti gaya lebih modern. Bangunan diperkirakan telah lama roboh seiring dengan pergantian kepemilikan sejak lama. Dulu warga sekitar lebih mengenal bangunan berukuran sekitar 7 x 20 meter itu sebagai bekas Apotek Noe Ma.

Menurut Supri, sejak ia bekerja pada 2005, kondisi bangunan sudah tak meninggalkan jejak rumah tua. Bahkan jejak sisa bangunan lama sudah tak terlihat karena sudah berganti gedung baru. "Sebelumnya ini kantor perusahaan Multi Level Marketing (MLM), tapi pemilik mengubah untuk pengemasan makanan ringan," kata Supri menjelaskan.

Mendiang Lee Kuan Yew dalam bukunya The Singapore Story, Memoirs of Lee Kuan Yew menyebut kakeknya, Lee Hoon Leong, menikah dengan Ko Lien di Semarang pada 1899.

Rumah di Jalan Pemuda itu diyakini sebagai tempat lahir Lee Chin Koon, ayah Lee Kuan Yew, pada 1903. Keluarga ini kemudian pindah ke Singapura ketika Lee Chin Koon masih bayi.

Keyakinan rumah itu ditempati Lee Kuan Yew karena sebuah catatan yang menunjukkan rumah itu dibeli oleh pengusaha Semarang yang kemudian digunakan untuk Apotek Neo Ma.

Sri Oentari, 86 tahun, seorang warga di belakang rumah bekas leluhur Lee tinggal, membenarkan bangunan itu dulu merupakan Apotek Noe Ma. "Apotek Noe Ma kemudian dibeli oleh warga Pandanaran," kata Sri Oentari.

Namun Sri yang telah tinggal di kawasan itu sejak 40 tahun silam tidak tahu ada keluarga bermarga Lee yang menempati. "Termasuk dulunya apakah rumah tinggal. Yang saya tahu itu dulu Apotek Noe Ma," katanya.

Sekretaris Kelurahan Pandansari, Kecamatan Semarang Tengah, Joko Agus, mengaku tak menemukan arsip yang menunjukan bangunan bernomor 57A di Jalan Pemuda itu milik keluarga Lee. "Sulit ditemukan," kata Joko.

Kawasan di Jalan Pemuda itu sudah mengalami pemekaran wilayah sehingga sulit untuk menemukan arsip tersebut. "Arsipnya kemungkinan tidak ada karena sudah lama sekali," kata Joko menjelaskan.

EDI FAISOL

Berita terkait

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

12 jam lalu

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

Penyair Joko Pinurbo meninggal pada usia 61 tahun karena sakit.

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

8 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

PM Singapura Lee Hsien Loong Umumkan akan Mundur pada 15 Mei 2024

11 hari lalu

PM Singapura Lee Hsien Loong Umumkan akan Mundur pada 15 Mei 2024

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengumumkan pengunduran dirinya mulai 15 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

39 hari lalu

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

Sepekan setelah banjir Semarang, posko pengungsian sudah ditutup. Namun, masih ada genangan di beberapa kelurahan.

Baca Selengkapnya

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

42 hari lalu

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

Banjir selalu menjadi masalah di Indonesia. Namun, mengapa Jawa Tengah, terutama Semarang dan Pantura selalu dilanda banjir saban tahun?

Baca Selengkapnya

Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

53 hari lalu

Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

Tokoh Jawa Barat Solihin GP yang akrab disapa Mang Ihin itu meninggal saat perawatan di Rumah Sakit Advent Bandung.

Baca Selengkapnya

Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

53 hari lalu

Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

Solihin GP mengajak masyarakat kembali ke konsep dasar dalam mengelola lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

53 hari lalu

Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

Mantan Gubernur Jawa Barat yang juga pendiri Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) Solihin GP wafat di usia 97 tahun.

Baca Selengkapnya

Cendekiawan Ignas Kleden Berpulang setelah Dua Tahun Mengidap Gangguan Ginjal

22 Januari 2024

Cendekiawan Ignas Kleden Berpulang setelah Dua Tahun Mengidap Gangguan Ginjal

Ignas Kleden dikenal sebagai sosok sastrawan, sosiolog, dan kritikus sastra asal lores Timur.

Baca Selengkapnya

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

2 Januari 2024

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.

Baca Selengkapnya