Dua Pelajar Kita Masuk ISIS, Inilah yang Memicu

Reporter

Selasa, 31 Maret 2015 07:11 WIB

Anak perempuan pengungsi Suriah melakukan latihan Taekwondo di kamp pengungsian Al Zaatari, Yordania, 24 Maret 2015. Akademi yang didirikan pada 2013 untuk anak-anak pengungsi Suriah telah memiliki siswa sebanyak 300 orang. REUTERS/Muhammad Hamed

TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Kepolisian RI sedang menelisik ihwal keterlibatan dua pelajar yang bergabung dengan ISIS. Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, "Penyelidikan ini bekerja sama dengan pihak Interpol.”

Dua pelajar yang dimaksud adalah Yazid Ulwan Falahuddin, 19 tahun, pelajar di Imam Hatip School (SMA), dan Wijangga Bagus Panulat, 20 tahun, mahasiswa teknik komputer di Izmir Institute of Technology. Yazid bergabung dengan ISIS pada akhir 2013. Empat bulan berselang, giliran Bagus, yang merupakan kakak kelas Yazid di SMA, bergabung dengan ISIS.

Pengamat terorisme Noor Huda Ismail mengatakan, dengan memanfaatkan media sosial, ISIS kerap melancarkan propaganda-propaganda yang bisa menarik minat pelajar Indonesia di Turki dan Tanah Air. Propaganda itu, kata dia, misalnya, memberikan tawaran kepada para pelajar yang masih muda untuk merasakan petualangan seru dan memicu adrenalin dengan berperang dan mampu membawa senjata.

Embel-embelnya, kata dia, ISIS merupakan gerakan perubahan besar berupa khilafah dan membangun entitas politik baru. “Ini yang menyebabkan para pelajar itu tergoda dan sukarela bergabung dengan ISIS,” katanya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan berjanji akan melindungi dan mencegah para pelajar muda dari pengaruh ISIS. Caranya, ujar dia, melakukan mekanisme kontrol antara siswa, guru, dan orang tua di sekolah. Soal ini masih terus dibahas kementeriannya. "Guru dan wali kelas sebagai ujung tombak di sekolah, selain orang tua di rumah,” kata Anies.

Kementerian Komunikasi dan Informatika mengaku kesulitan memblokir jejaring media sosial yang berisi ajakan melakukan tindakan radikal dan terorisme. "Kalau medsos, kan, dunia terbuka. Kami pun susah mencegah dari awal. Biasanya berdasarkan pengaduan,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

TIM TEMPO | ANTON


Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

11 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

30 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

31 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

39 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

40 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

42 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

42 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

42 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

43 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

43 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya