Pengamat: Penculik Anggota Kodim Aceh Diduga Eks GAM

Reporter

Rabu, 25 Maret 2015 18:59 WIB

Prajurit TNI membantu mengevakuasi dua jenazah rekannya di Rumah Sakit Kesrem, Lhokseumawe, Provinsi Aceh, 24 Maret 2015. Sertu Indra dan Serda Hendri ditemukan tewas dengan luka tembak pada bagian dada pasca diculik oleh belasan pria bersenjata api saat melaksanakan tugas bina teretorial TNI. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pusat Studi Politik dan Pemerintahan, Universitas Padjadjaran Muradi meragukan penculikan dan pembunuhan dua anggota intelijen Komando Distrik Militer (Kodim) 0103 Aceh Utara sebagai aksi kriminal biasa. "Penculikan dan pembunuhan itu bukan bermotif kriminal murni, tapi lebih banyak menjadi semacam manuver untuk menarik perhatian khalayak ada faksi lain di luar tiga faksi eks Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang ada selama ini," kata dia di Bandung, Rabu, 25 Maret 2015.

Muradi beralasan, pola penculikan dan pembunuhan itu mirip dengan pola kombatan GAM sebelum Perjanjian Helsinki ditandatangani. Dia menduga, ada faksi diluar tiga faksi yang dikenal selama ini, yang kecewa dan sengaja mengambil jalan lain di luar pilihan politik tiga faksi eks GAM yang dikenal saat ini.

Tiga faksi kelompok eks GAM yang dikenal saat ini, yakni faksi Zaini Abdullah Gubernur Nangroe Aceh Darussalam saat ini, lalu faksi Muzakir Manaf Wakil Gubernur, serta faksi Irwandi Yusuf mantan gubernur sebelumnya.

Menurut Muradi, lebih dari 500 anggota eks GAM yang tersebar di Aceh. "Keberadaan Partai Aceh sebagai kepanjangan tangan perjuangan membawa Nangroe Aceh Darussalam sejahtera dalam pangkuan NKRI dianggap tidak cukup mengakomodir ratusan mantan kombatan untuk hidup layak," kata dia.

Dia khawatir, konflik antar elit di Partai Aceh dan eks GAM bisa menyulut sejumlah mantan kombatan kembali angkat senjata. Dia menduga, penculikan dan pembunuhan anggota TNI itu sengaja dilakukan untuk menunjukkan keberadaannya. "Menegaskan keberadaan mereka yang berbeda dengan tiga faksi eks GAM," kata Muradi.

Muradi menyarankan pemerintah secepatnya merespon peristiwa itu. Salah satunya dengan mengevaluasi proses pemberian bantuan pada mantan kombatan GAM yang menjadi salah satu amanat Perjanjian Helsinki. "Dengan memastikan bentuk bantuan pemerintah pusat untuk mantan kombatan GAM itu harus sampai dan efektif untuk pengalihan menjadi warga biasa," kata dia.

Dia juga menyarankan agar faksi eks kombatan yang ada saat ini di lingkaran kekuasaan untuk menurunkan ego politiknya untuk menjaga situasi tetap kondusif. "Respon tersebut diharapkan akan mengurangi ketegangan dan mengarahkannya untuk membangun Nangroe Aceh Darussalam bersama-sama," kata Muradi. "Pemerintah juga harus meyakinkan TNI dan institusi keamanan lainnya agar menahan diri dan tidak terprovokasi."

Sebelumnya, anggota Polres Lhokseumawe menemukan dua jenazah anggota TNI di Batikpilah, Nisam Antara, Aceh, Selasa, 24 Maret 2015. Kedua jenazah yang diketahui bernama Sertu Indra dan Serda Hendri itu penuh luka tembak.

Sebelum ditemukan, kedua anggota TNI itu hilang sejak sehari sebelumnya, sore pukul 16.00. Mereka dinyatakan hilang oleh Kodim 0103 Aceh Utara. Ketika ditemukan keesokan harinya, mereka sudah dalam kondisi penuh luka tembak, terikat, berdekatan satu dengan yang lain, dan bertelanjang dada.

Kedua jenazah itu kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Karem. Adapun pihak TNI dan kepolisian menemukan 12 butir selongsong senapan mesin AK47 dan tiga selongsong senapan mesin M16.

Dua anggota intelijen Komando Distrik Militer (Kodim) 0103 Aceh Utara dimakamkan di dua tempat berbeda, Selasa, 24 Maret 2015. Sersan Dua Hendrianto, 36 tahun, yang berasal dari Kerinci Jambi, dimakamkan di kediaman istrinya di Desa Paloh Gadeng Kecamatan Dewantara Aceh Utara. Sementara Sersan Satu Indra Irawan yang berasal dari Palembang telah dimakamkan di pemakaman desa Kuta Blang Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Prabowo Sebut Rekonsiliasi dengan Eks Panglima GAM di Luar Pemikiran Banyak Orang

26 Desember 2023

Prabowo Sebut Rekonsiliasi dengan Eks Panglima GAM di Luar Pemikiran Banyak Orang

Muzakir Manaf alias Mualem sudah ditunjuk sebagai Ketua Badan Pemenangan Aceh untuk pasangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Imam Masykur Tewas Dianiaya Anggota Paspampres, Kembali Menggores Luka Masyarakat Aceh

5 September 2023

Imam Masykur Tewas Dianiaya Anggota Paspampres, Kembali Menggores Luka Masyarakat Aceh

Kasus Imam Masykur yang tewas dianiaya anggota Paspampres dan dua personel TNI lainnya telah kembali menggores luka masyarakat Aceh.

Baca Selengkapnya

Izil Azhar Tiba di Gedung Merah Putih KPK, Tangan Diborgol dan Tak Jawab Wartawan

25 Januari 2023

Izil Azhar Tiba di Gedung Merah Putih KPK, Tangan Diborgol dan Tak Jawab Wartawan

Buron kasus korupsi Izil Azhar yang ditangkap di Aceh hari ini tiba di Gedung Merah Putih KPK. Eks Panglima GAM itu tak mau menjawab wartawan.

Baca Selengkapnya

Profil Singkat Izil Azhar Buronan KPK yang Ditangkap Kemarin, Eks Anggota Marinir dan Pimpinan GAM

25 Januari 2023

Profil Singkat Izil Azhar Buronan KPK yang Ditangkap Kemarin, Eks Anggota Marinir dan Pimpinan GAM

Izil Azhar telah menjadi buronan selama sekitar lima tahun sebelum akhirnya tertangkap pada Selasa kemarin.

Baca Selengkapnya

KPK Tangkap Eks Panglima GAM Buron Kasus Korupsi di Aceh

24 Januari 2023

KPK Tangkap Eks Panglima GAM Buron Kasus Korupsi di Aceh

Eks Panglima GAM Izil Azhar yang merupakan buron kasus korupsi ditangkap KPK hari ini. Dalam perjalanan menuju Jakarta.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tunjuk Eks Kombatan Panglima GAM Jadi Ketua DPD Gerindra Aceh

21 Desember 2022

Prabowo Tunjuk Eks Kombatan Panglima GAM Jadi Ketua DPD Gerindra Aceh

Menurut Muzani, Prabowo menunjuk Fadulah merupakan upaya Gerindra untuk menyampaikan bahwa persoalan masa lalu tersebut sudah selesai.

Baca Selengkapnya

17 Tahun Nota Kesepahaman di Helsinki, Akhir Konflik GAM - RI

15 Agustus 2022

17 Tahun Nota Kesepahaman di Helsinki, Akhir Konflik GAM - RI

Konflik GAM - RI dinyatakan berakhir, 17 tahun lalu dengan dilaksanakan MoU di Helsinki, Finlandia.

Baca Selengkapnya

Muzani dan Mendagri Bahas soal Pemerintahan Aceh dan Bendera

13 April 2022

Muzani dan Mendagri Bahas soal Pemerintahan Aceh dan Bendera

Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani bertemu Mendagri Tito membahas aspirasi tokoh-tokoh Aceh di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta

Baca Selengkapnya

Ahmad Muzani Bertemu Mendagri Bahas Nasib 3.000 Eks Kombatan GAM

13 April 2022

Ahmad Muzani Bertemu Mendagri Bahas Nasib 3.000 Eks Kombatan GAM

Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani bertemu Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian membicarakan soal 3.000 mantan kombatan GAM

Baca Selengkapnya

18 Tahun Lalu, Jurnalis Ersa Siregar Tewas dalam Konflik Bersenjata di Aceh

29 Desember 2021

18 Tahun Lalu, Jurnalis Ersa Siregar Tewas dalam Konflik Bersenjata di Aceh

Jurnalis RCTI, Sory Ersa Siregar tewas dalam konflik bersenjata di Aceh pada 29 Desember 2003.

Baca Selengkapnya