Terbang ke Suriah Naik Garuda Indonesia Kini Dibikin Sulit  

Reporter

Senin, 23 Maret 2015 13:59 WIB

Rumah terduga teroris jaringan ISIS berada dalam pengawasan personel Densus 88 Mabes Polri di Petukangan Selatan, Jakarta Selatan, 22 Maret 2015. Aprimul menempati rumah ini bersama istri dan anaknya, sejak 19 Januari 2015. ANTARA/Alinuddin

TEMPO.CO, Jakarta - Garuda Indonesia akan memperketat paket wisata ke negara yang rawan gerakan ekstremis seperti Suriah. Tindakan ini diambil untuk mencegah warga negara Indonesia bergabung dengan gerakan tersebut.

"Kami sudah melakukan briefing pada travel agent rekanan kami," kata Direktur Komersial Garuda Indonesia Handayani di sela-sela konferensi pers Garuda Indonesia Travel Fair pada Senin, 23 Maret 2015, di Jakarta Convention Center.

Enam belas warga Indonesia ditahan di Turki setelah sebelumnya hilang memisahkan diri dengan rombongan wisata yang diikuti. Mereka diduga hendak menyeberang ke Suriah untuk bergabung dengan milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Untuk menghindari kejadian seperti ini terulang lagi, tutur Handayani, Garuda mengimbau agen-agen perjalanan rekanan benar-benar mendata secara mendetail klien mereka. Garuda meminta jumlah peserta, hotel, kendaraan, dan destinasi di kota tujuan dicatat secara cermat, demikian pula pengawasan saat tur berlangsung.

"Supaya peserta dari grup tidak bisa sampai keluar dan terpisah," ucapnya. Persyaratan ini menjadi salah satu komitmen yang diminta dari agen perjalanan.

Paket wisata ke Timur Tengah memang menjadi salah satu yang ditawarkan di GATF tahun ini. Lebih dari 45 agen perjalanan ikut meramaikan acara yang berlangsung pada 3-5 April mendatang di Assembly Hall JCC Senayan. Tujuan (destinasi) yang ditawarkan tak hanya ke luar negeri, tapi juga dalam negeri.

URSULA FLORENE SONIA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

7 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

26 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

27 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

35 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

36 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

38 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

38 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

38 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

39 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

39 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya