TEMPO.CO, Sukabumi - Wakil Bupati Sukabumi Ahmad Jajuli menginstruksikan aparat di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, segera melakukan pencegahan terkait dengan adanya informasi beberapa warga di Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, akan berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di negara tersebut.
"Kita tidak boleh kecolongan lagi. Belum lama ini dikabarkan dua orang warga Kebonpedes telah berangkat ke Suriah," ujar Jajuli di Sukabumi, Ahad sore, 22 Maret 2015.
Lebih mengejutkan, kata Ahmad, pihaknya memperoleh kabar ada sepuluh orang warga di Kecamatan Kebonpedes yang siap berangkat ke Suriah menyusul dua orang rekannya itu. "Hal ini tidak boleh terjadi. Karena itu, semua pihak harus bergerak untuk mencegah mereka agar tidak bergabung dengan jaringan ISIS yang dikenal radikal tersebut," ujarnya.
Untuk memberikan penyadaran dan pemahaman terhadap mereka, kata dia, secara bertahap harus melakukan sosialiasi serta pembinaan terhadap warga agar tidak mudah terpengaruhi oleh ajak-ajakan yang bakal menyesatkan. "Untuk itu, kami minta aparat di wilayah lebih proaktif memberikan pemahaman kepada mereka supaya tidak mudah terbujuk atau termakan iming-iming untuk bergabung dengan jaringan radikal tersebut," kata Ahmad lagi.
Ahmad mengakui pihaknya sejauh ini telah kecolongan dengan adanya pemberangkatan dua orang warga Kebonpedes ke negara tersebut. Bila sosialiasinya lebih optimal kemungkinan kejadian-kejadian seperti ini bisa diminimalisasi. "Jujur saja, kurangnya sosialiasi sehingga berdampak besar kerapuhan mental sejumlah warga ikut gabung menjadi milisi ISIS," ungkapnya.
Ketua Umum Gerakan Ormas Islam Bersatu (GOIB) Sukabumi, Asep Sirojudin Mahmud, menegaskan, pihaknya siap melakukan penyadaran terhadap umat muslim agar tidak terjebak dengan jaringan ISIS yang menyesatkan itu.
"Kami bersama-sama elemen ulama yang ada akan berusaha keras untuk mencegah agar umat muslim di Sukabumi tidak sampai terjebak oleh jaringan ISIS itu," kata dia, Ahad, 22 Maret 2015.
Oleh karena itu, kata Asep, semua ulama agar bersatu untuk mencegah umat muslim terbuai iming-iming sekelompok oknum tertentu yang berusaha mengajak masuk dalam jaringan radikal itu. "Oleh karena itu, kita harus bersama-sama mencegah agar umat muslim di Sukabumi tidak terpengaruh oleh aliran sesat tersebut," katanya.
DEDEN ABDUL AZIZ
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
1 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
20 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
21 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
29 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
30 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
32 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
32 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
32 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
33 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!
33 hari lalu
Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang
Baca Selengkapnya