Pemerintah Buru Situs Video ISIS

Reporter

Sabtu, 21 Maret 2015 06:42 WIB

Anak-anak Negara Islam (ISIS) belajar memegang senjata. watoday.com.au

TEMPO.CO, Jakarta - Kementian Komunikasi dan Informasi RI telah menutup akses video propaganda Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Video itu berisi tentang anak-anak berumur sekitar 10 tahun diduga dari Indonesia yang dilatih oleh tentara ISIS untuk berperang. Video yang diunggah di Youtube pada Minggu,15 Maret 2015 lalu itu mengejutkan banyak pihak.

"Sudah ditutup video tentang ISIS itu, kami meminta Youtube untuk menutup itu," ucap Dirjen Kemenkominfo Muhammad Budi Setiawan kepada Tempo, seusai menghadiri acara launching Xl 4g di Paris Van Java Mall, Jalan Sukajadi, Kota Bandung, Jumat, 20 Maret 2015.

Menurut Budi, video yang berdurasi 2 menit 11 detik itu ditutup karena dianggap meresahkan warga masyarakat Indonesia. "Dari 2 hari yang lalu telah kami tutup, karena selain meresahkan, sebelumnya ada laporan dari beberapa masyarakat kepada Kemenkominfo, makanya kami langsung bertindak," katanya.

"Bukan cuma video ISIS, tapi video atau situs-situs yang lainnya jika itu meresahkan dan merugikan masyarakat maka Kemenkominfo akan segera menutup situs itu. Makanya kami membuka interaktif kepada masyarakat agar segera melaporkan masalah-masalah yang sepeti itu," ucapnya.

Pasalnya, ucap Budi, Pemerintah indonesia itu tidak seperti di China yang mempunyai pasukan khusus untuk memonitor masalah internet. "China itu memiliki 30 ribu pasukan yang kerjanya melototin perkembangan internet," ujarnya. Namun untuk di Indonesia, tutur Budi, tidak akan menerapkan yang seperti itu, makanya dia menghimbau agar masyarakat bisa berpartisipasi aktif untuk memantau dan melaporkan kepada kemenkominfo terkait masalah itu.

Untuk itu, ucap Budi, Kemenkominfo akan menerapkan semacam panel yang berisikan tim ahli untuk mengkaji laporan dari masyarakat. "Karena belum tentu apa yang dilaporkan oleh masyarakat itu ternyata harus ditutup, jadi dipertimbangkan dan dikaji oleh tim ahli terlebih dahulu," katanya.

AMINUDIN

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

20 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

21 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

30 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

31 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

32 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

32 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

33 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

33 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

33 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya