TEMPO.CO, Jakarta - Kementian Komunikasi dan Informasi RI telah menutup akses video propaganda Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Video itu berisi tentang anak-anak berumur sekitar 10 tahun diduga dari Indonesia yang dilatih oleh tentara ISIS untuk berperang. Video yang diunggah di Youtube pada Minggu,15 Maret 2015 lalu itu mengejutkan banyak pihak.
"Sudah ditutup video tentang ISIS itu, kami meminta Youtube untuk menutup itu," ucap Dirjen Kemenkominfo Muhammad Budi Setiawan kepada Tempo, seusai menghadiri acara launching Xl 4g di Paris Van Java Mall, Jalan Sukajadi, Kota Bandung, Jumat, 20 Maret 2015.
Menurut Budi, video yang berdurasi 2 menit 11 detik itu ditutup karena dianggap meresahkan warga masyarakat Indonesia. "Dari 2 hari yang lalu telah kami tutup, karena selain meresahkan, sebelumnya ada laporan dari beberapa masyarakat kepada Kemenkominfo, makanya kami langsung bertindak," katanya.
"Bukan cuma video ISIS, tapi video atau situs-situs yang lainnya jika itu meresahkan dan merugikan masyarakat maka Kemenkominfo akan segera menutup situs itu. Makanya kami membuka interaktif kepada masyarakat agar segera melaporkan masalah-masalah yang sepeti itu," ucapnya.
Pasalnya, ucap Budi, Pemerintah indonesia itu tidak seperti di China yang mempunyai pasukan khusus untuk memonitor masalah internet. "China itu memiliki 30 ribu pasukan yang kerjanya melototin perkembangan internet," ujarnya. Namun untuk di Indonesia, tutur Budi, tidak akan menerapkan yang seperti itu, makanya dia menghimbau agar masyarakat bisa berpartisipasi aktif untuk memantau dan melaporkan kepada kemenkominfo terkait masalah itu.
Untuk itu, ucap Budi, Kemenkominfo akan menerapkan semacam panel yang berisikan tim ahli untuk mengkaji laporan dari masyarakat. "Karena belum tentu apa yang dilaporkan oleh masyarakat itu ternyata harus ditutup, jadi dipertimbangkan dan dikaji oleh tim ahli terlebih dahulu," katanya.
AMINUDIN
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
1 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
20 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
21 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
30 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
31 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
32 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
32 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
33 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
33 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!
33 hari lalu
Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang
Baca Selengkapnya